JAKARTA, iNews.id - Bulan Muharram yang menjadi penanda awal tahun hijriah segera tiba. Muslim patut menyambut kedatangan salah satu bulan haram yang dimuliakan Allah dengan penuh suka cita dan harapan.
1 Muharram 2023 Jatuh pada Tanggal Berapa
Umat Islam di Indonesia sepertinya akan merayakan Tahun Baru Islam 2023 berbarengan. Artinya, tidak ada perbedaan tanggal dan hari dalam merayakan 1 Muharram 2023. Sesuai kalender nasional, 1 Muharram 1445 H jatuh pada hari Rabu, 19 Juli 2023. Tahun Baru Islam juga ditetapkan sebagai hari libur nasional berdasarkan SKB 3 Menteri.
30 Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 2023 / 1 Muharram 1445 H, Penuh Doa dan Makna
Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih juga telah menetapkan 1 Muharram 1445 H jatuh pada 19 Juli 2023. Hal itu berdasarkan hasil perhitungan Hisab Hakiki Wujudul Hilal.
Profesor Riset Astronomi-Astrofisika BRIN yang juga anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, Thomas Djamaluddin dilansir dari laman pribadinya menjelaskan, Hilal awal Muharram 1445 H, pada saat maghrib hari Selasa, 18 Juli 2023, di wilayah Asia tenggara posisi bulan telah memenuhi kriteria baru MABIMS dan kriteria Odeh. Maka awal Muharram 1445 pada 19 Juli 2023.
10 Keistimewaan Bulan Muharram, Hijrahnya Nabi hingga Pahala Dilipatgandakan
Keputusan tersebut juga sesuai dengan kalender nasional, 1 Muharram 1445 H jatuh pada hari Rabu, 19 Juli 2023. Tahun Baru Islam juga ditetapkan sebagai hari libur nasional berdasarkan SKB 3 Menteri.
Keutamaan Bulan Muharram
Menurut Ibnu al-Jauzi dalam kitab at-Tabshîrah juz 2 halaman 6, keutamaan bulan Muharram adalah bulan yang mulia derajatnya. Dinamakan dengan bulan Muharram, karena Allah mengharamkan peperangan dan konflik di bulan mulia ini.
16 Amalan Bulan Muharram Sesuai Sunnah, Yuk Amalkan agar Dapat Pahala Berlipat
Selain itu, bulan ini juga termasuk salah satu dari bulan-bulan yang mulia, yaitu Muharram, Dzulhijjah, Dzulqa’dah, dan Rajab. Sebagaimana firman Allah dalam Surat at-Taubah:36:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu (lauhul mahfudz). Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.” (QS at-Taubah: 36)
Imam Fakhruddin ar-Razi dalam Tafsir al-Fakhrir Razi juz 16 halaman 53 menjelaskan bahwa setiap perbuatan maksiat di bulan haram akan mendapat siksa yang lebih dahsyat, dan begitu pula sebaliknya, perilaku ibadah kepada Allah akan dilipatgandakan pahalanya.
Editor: Kastolani Marzuki











