get app
inews
Aa Text
Read Next : Perjuangan Suripto Guru SD di Kulonprogo, Tempuh 55 Km demi Mengajar Siswanya

2 Kepala Keluarga Asal Kulonprogo Diberangkatkan Jadi Transmigran Ke Mahalona

Kamis, 18 Agustus 2022 - 15:00:00 WIB
2 Kepala Keluarga Asal Kulonprogo Diberangkatkan Jadi Transmigran Ke Mahalona
Dua KK asal Kulonprogo diberangkatkan menjadi transmigran di Mahalona, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. (foto: istimewa)

KULONPROGO, iNews.id - Dua Kepala Keluarga di Kabupaten Kulonprogo diberangkatkan menjadi calon transmigran ke Mahalona Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Sebelumnya program trasnmigrasi dihentikan karena pandemi Covid-19. 

Dua calon transmigran yang diberangkatkan Muh Fadli asal Karangsewu, Galur dan Suparlan asal Sidomulyo, Pengasih. Total ada tujuh jiwa yang diberangkatkan.  

“Hari ini mereka akan kami berangkatkan ke Transito DIY untuk selanjutnya akan dberagkaykan ke Sulawesi pada Minggu (21/8/2022) melalui Bandara YIA,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kulonprogo, Nur Wahyudi saat melepas transmigran, Kamis (18/8/2022). 
 
Total keseluruhan transmigran yang akan diberangkatkan dari DIY ada 15 kepala keluarga. Kulonprogo hanya mendapatkan alokasi dua kepala keluarga. Sebelumnya mereka telah menjalani pelatihan dan seleksi. 

“Jadi komoditas disana adalah padi dan lada,” katanya.

Kepala Bidang Transmigrasi Heri Widada mengatakan, kuota yang diterima tahun ini sebanyak 6 KK yakni 4 KK di Raimuna Sulawesi Tenggara dan 2 KK di Mahalona Sulawesi Selatan. Kuota ini awalnya sudah penuh, namun karena Covid-19 sehingga yang masih bertahan tinggal 2 KK ke Mahalona. 
 
“Mereka akan mendapat jatah lahan seluas dua hektare, dan uang modal senilai Rp8 juta per KK,” katanya.

Sebelumnya Kulonprogo beberapa tahun lalu sudah mengirimkan trasnmigran ke Mahalona. Mereka sukses mengelola lahan pertanian padi dan lada.  

Sementara itu, Suparlan mengaku sudah mantap mengadu nasib menjadi seorang transmigran. Hal ini tidak lepas dari kondisi ekonomi keluarga dan keterbatasan lahan milik orang tuanya.

“Sebelumnya kerja serabutan, karena lahan terbatas dan kondisi ekonomi,” katanya.  

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut