25 Persen Tempat Isoman Warga Sleman Tidak Memenuhi Syarat
SLEMAN, iNews.id-Jumlah pasien Covid-19 di Sleman hingga Jumat siang (30/7/2021) mencapai 7.023 orang. Dari jumlah itu 900-an orang dirawat di rumah sakit dan 200 orang di selter yang dikelola Pemkab Sleman.
Sementara sisanya melakuan isolasi mandiri (isoman) baik di selter kalurahan maupun di rumah.
Hanya saja untuk tempat isoman tersebut, tidak semuanya memenuhi syarat. Terutama yang melakukan isoman di rumah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo mengatakan dari laporan tempat isoman warga sekitar 25 persen atau 1.500-an tempat dinilai tidak memenuhi syarat.
Ini tentunya sangat rentan terhadap kondisi pasien tersebut maupun yang ada di sekitarnya. Sehingga mereka harus ditarik ke selter yang memenuhi syarat untuk isolasi.
“Namun yang menjadi kendala tidak semua pasien Covid-19 bersedia isolasi di selter. Alasannya, jika di selter terisolir tidak bisa kontak dengan keluarga,” kata Joko, Jumat (30/7/2021).
Joko menjelaskan inilah uniknya warga Sleman, di sisi lain banyak yang mencari rumah sakit, namun di sisi lain menolak untuk isolasi di selter. Padahal jika dilihat dari kapasitas selter, baik yang dikelola pemkab maupun kalurahan di Sleman sebenarnya mencukupi untuk isolasi sekitar 1.500-an orang.
“Kapasitas bed di selter kabupaten ada 350 an sedangkan di kalurahan ada 700 a bed. Sehingga kalau mereka ditarik ke selter tersebut mencukupi,” ujarnya.
Pemkab Sleman sendiri untuk selter ini juga bekerjasama dengan UGM, yakni memanfaatkan asrama di Karangayam untuk selter. Namun untuk tempat ini masih menunggu BNPB. Sebab oleh BNPB asrama di Karangayam ini akan dijadikan rumah sakit darurat Covid-19. Namun jika rencana ini tidak jadi makaakan digunakan sebagai selter isolasi pasien Covid-19 di Sleman.
Editor: Ainun Najib