3 Jalur Pendakian Resmi Gunung Merapi yang Wajib Diketahui Para Pendaki

YOGYAKARTA, iNews.id - Inilah 3 jalur pendakian resmi Gunung Merapi menjadi rute utama yang digunakan oleh para pendaki untuk menaklukkan salah satu gunung paling aktif di Indonesia. Gunung Merapi, yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, dikenal dengan keindahan sekaligus tantangannya. Sebagai salah satu gunung berapi paling aktif di dunia, jalur pendakian Merapi diatur secara ketat agar tetap aman dan sesuai prosedur.
Mengetahui jalur resmi sangat penting bagi pendaki, baik pemula maupun berpengalaman, untuk memastikan keselamatan serta mendapatkan pengalaman terbaik.
Gunung Merapi memiliki ketinggian sekitar 2.930 meter di atas permukaan laut (mdpl). Meski tidak setinggi gunung lain di Pulau Jawa, Merapi menawarkan daya tarik luar biasa. Setiap tahunnya, ribuan pendaki mendaki gunung ini, baik untuk keperluan wisata, penelitian, maupun sekadar menikmati pemandangan.
Selain itu, Gunung Merapi juga memiliki sejarah erupsi yang panjang. Oleh karena itu, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) bersama lembaga terkait hanya membuka jalur-jalur tertentu yang dianggap aman dan terkendali. Jalur resmi ini biasanya dilengkapi dengan pos pendakian, papan informasi, hingga jalur evakuasi.
Jalur pertama yang paling populer adalah jalur Selo, yang terletak di Kabupaten Boyolali. Jalur ini menjadi favorit banyak pendaki karena aksesnya relatif mudah dan pemandangannya menakjubkan.
Pendakian dari Selo dimulai dari Basecamp New Selo, sebuah pos yang ramai dengan warung, penyewaan perlengkapan, dan fasilitas penginapan sederhana. Dari basecamp ini, pendaki akan melewati ladang warga sebelum masuk ke area hutan. Perjalanan menuju Pos 1 hingga Pos 4 cukup menanjak, namun jalannya jelas dan sering dilewati pendaki lain.
Daya tarik utama jalur Selo adalah pemandangan Gunung Merbabu yang terlihat gagah dari kejauhan. Selain itu, jalur ini juga menjadi pilihan karena relatif lebih cepat untuk mencapai puncak Garuda, titik tertinggi Merapi yang menjadi incaran para pendaki.
Jalur kedua adalah jalur Babadan, yang berada di wilayah Kabupaten Magelang. Jalur ini lebih jarang digunakan dibanding jalur Selo, tetapi tetap menjadi jalur resmi. Keunggulan jalur Babadan adalah posisinya yang berada di sisi barat Merapi, sehingga pemandangan yang ditawarkan berbeda dari jalur lain.
Pendaki yang memilih jalur Babadan biasanya bisa menikmati panorama spektakuler matahari terbit dengan latar Gunung Sumbing dan Sindoro. Rute ini juga lebih sepi, sehingga cocok bagi pendaki yang ingin merasakan suasana tenang dan alami.
Namun, jalur Babadan relatif lebih menantang karena tanjakan yang cukup curam. Infrastruktur jalannya juga tidak seramai jalur Selo, sehingga pendaki disarankan untuk lebih siap secara fisik dan mental jika memilih jalur ini.
Jalur ketiga adalah jalur Kaliurang, yang berada di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Jalur ini dulunya menjadi rute populer bagi pendaki, tetapi kini lebih sering digunakan untuk tujuan penelitian, edukasi, dan wisata terbatas. Meskipun demikian, jalur Kaliurang tetap tercatat sebagai salah satu jalur pendakian resmi Gunung Merapi.
Kaliurang dikenal sebagai kawasan wisata alam dan edukasi yang sangat ramai. Di sini, wisatawan bisa mengunjungi Museum Gunung Merapi atau menjajal wisata lava tour menggunakan jeep. Bagi pendaki yang ingin mencoba jalur ini, biasanya pendakian dilakukan dengan izin khusus karena faktor keamanan.
Meski tidak sepopuler jalur Selo untuk pendakian umum, jalur Kaliurang memiliki daya tarik tersendiri karena pemandangannya yang unik, terutama saat melewati sisa-sisa erupsi Merapi. Jalur ini juga menjadi titik awal terbaik untuk belajar lebih banyak tentang aktivitas vulkanik gunung.
Editor: Komaruddin Bagja