300.000 Peluru Artileri AS yang Disimpan di Israel Dikirim ke Ukraina
YERUSALEM, iNews.id - Amerika Serikat (AS) terus memasok senjata termasuk amunisi ke tentara Ukraina. Negara super power itu dilaporkan mengirim peluru artileri yang disimpan di Israel ke medan laga di Ukraina.
Menurut Surat kabar The New York Times, pengiriman amunisi itu dilakukan tahun lalu ketika ada desakan kuat agar Negara Yahudi turut mengirim senjata ke Ukraina. Pengiriman dilakukan di masa pemerintahan Perdana Menteri Yair Lapid.
Amunisi milik AS yang dikirim untuk militer Ukraina adalah peluru artileri 155 milimeter. Jumlahnya mencapai 300.000 butir. Peluru artileri jenis itu paling banyak digunakan tentara Ukraina untuk berperang melawan Rusia.
Peluru itu berada di bawah kendali zionis Israel, namun AS masih bisa menggunakannya untuk kepentingan apa pun termasuk untuk membantu tentara Ukraina.
"AS tidak memerlukan izin dari kami untuk mengirimnya. Ini milik Amerika," ujar David Ivry, mantan dirjen di Kementerian Pertahanan Israel, seperti dikutip Reuters pada Rabu (18/1/2023).
Menurut seorang pejabat Israel, pengiriman 300.000 amunisi itu terjadi di bawah pemerintahan Perdana Menteri Yair Lapid.
Hingga berita ini diturunkan Kedutaan Besar AS untuk Israel belum mengomentari laporan The New York Times itu. Sementara Duta Besar (Dubes) Ukraina Yevgen Korniychuk mengaku tidak tahu benar tidaknya laporan tersebut.
Sampai saat ini Israel dilaporkan belum mengirim persenjataan mematikan ke Ukraina. Negara zionis itu mengaku ingin menjaga hubungan dengan Rusia. Israel berupaya mempertahankan hotline koordinasi dengan Rusia yang dibentuk sejak 2015 terkait perang di Suriah.
Editor: Ainun Najib