4 Wilayah Ukraina Ini Mulai Gelar Referendum Gabung ke Rusia
KIEV, iNews.id - Empat wilayah di Ukraina yakni Luhansk dan Donetsk (Donbass), Kherson dan Zaporizhzhia mulai menggelar referendumpada Jumat (23/9/2022). Referendum ini digelar untuk bergabung dengan Rusia.
Ukraina dan negara-negara Barat menyebutnya sebagai referendum palsu dan tak akan mengakui hasilnya. Mereka mengecam keras dan menuding sebagai tindakan pencaplokan wilayah.
Referendum ini digelar beberapa hari setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer parsial yang mengirim 300.000 pasukan cadangan ke Donbass.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pemungutan suara itu mendapat kecaman keras oleh dunia.
"Ini bukan hanya kejahatan terhadap hukum internasional dan Ukraina, ini kejahatan terhadap penduduk tertentu, terhadap suatu bangsa," kata Zelensky, dalam pesan videonya Jumat malam waktu setempat, dikutip dari Reuters.
Zelensky juga mendesak warganya yang tinggal di wilayah diduduki Rusia menolak mobilisasi untuk berperang.
“Hindari mobilisasi yang dilakukan Rusia dengan cara apa pun yang Anda bisa. Hindari perintah wajib militer. Cobalah untuk pindah ke wilayah Ukraina yang masih terbebas,” katanya.
Dia juga memengaruhi mereka yang telanjur bergabung dengan militer Rusia untuk menyabotase pasukan serta memberikan informasi kepada intelijen Ukraina.
Para pejabat Ukraina mengatakan, warga di keempat wilayah itu dilarang meninggalkan daerahnya sampai pemungutan suara yang digelar selama 4 hari selesai.
Dengan merebut empat wilayah tersebut, Rusia punya alasan untuk melakukan apa pun. Rusia juga bisa memanfaatkan wilayah itu untuk mengganggu Ukraina, bahkan melakukan respons nuklir. Empat wilayah yang menggelar referendum memenuhi sekitar 15 persen dari total wilayah Ukraina.
Di wilayah Donetsk, 23,6 persen dari total warganya telah memberikan suara sepanjang Jumat. Selain itu lebih dari 20,5 persen pemilik suara di Zaporizhzhia dan 15 persen di Kherson juga sudah memberikan suara di hari yang sama.
"Dalam pandangan kami, itu sudah cukup untuk hari pertama pemungutan suara," kata ketua komisi referendum Kherson, Marina Zakharova.
Bukan hanya itu, tempat pemungutan suara (TPS) juga didirikan di Moskow, diperuntukkan bagi penduduk asal keempat wilayah yang saat ini tinggal di Rusia.
Warga Rusia yang mendukung referendum menunjukkan dukungan mereka dengan berdemonstrasi serta mengibarkan bendera di TPS-TPS Moskow dan St Peterburg.
Editor: Ainun Najib