5 Fakta Universitas Gadjah Mada, Almamater Ganjar Pranowo dan Mahfud MD

Kehadiran UGM tidak lepas dari peran penting Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Keraton Yogyakarta. Sejak awal berdiri, UGM menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar di Sitihinggil Keraton Yogyakarta. Selain itu perkuliahan juga dilaksanakan di tempat lain seperti Komplek Ngasem dan Jetis.
Kegiatan Nitilaku rutin dilaksanakan civitas akademika agar tidak melupakan peran penting keraton dan sekaligus tetap bersatu dengan masyarakat. Kegiatan ini dilakukan setiap tahun dalam rangkaian Dies Natalis UGM.
Nitilaku mewujudkan makna perjalanan mengenang masa lalu dan ungkapan rasa syukur atas prestasi UGM dalam mencerdaskan kehidupan negara kini dan masa depan.
Awalnya UGM, merupakan penggabungan dari beberapa kampus yang sudah berdiri sebelumnya. Universitas-universitas tersebut antara lain Balai Universitas Gadjah Mada, Universitas Teknik dan Akademi Ilmu Politik yang berlokasi di Yogyakarta, Balai Pelatihan Ahli Hukum di Solo dan Perguruan Tinggi Kedokteran Praklinis di Klaten. Pada tahun 1949, sekolah menengah tersebut digabung menjadi UGM.
Pada awalnya, UGM memiliki enam fakultas, yakni Fakultas Kedokteran, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra dan Filsafat, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Kedokteran Hewan. Saat itu kegiatan pengajaran dilaksanakan di Sitinggil dan Pagelaran dengan menggunakan ruangan dan fasilitas di kawasan Keraton Yogyakarta.
Saat ini UGM sudah memiliki 18 Fakultas, satu sekolah Pascasarjana, serta satu Sekolah Vokasi dengan puluhan program studi.
Editor: Kuntadi Kuntadi