get app
inews
Aa Text
Read Next : Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai, Kerajaan Islam Pertama di Tanah Air

7 Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, Apa Saja?

Selasa, 04 April 2023 - 17:04:00 WIB
7 Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, Apa Saja?
Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Pengunjung berfoto di Candi Prambanan saat uji coba pembukaan, Sabtu (18/9/2021). (Foto : Dok Humas TWC)

JAKARTA, iNews.id - Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno selalu menarik perhatian sejarawan dan arkeolog. Pasalnya, kerajaan tersebut termasuk kerajaan Nusantara yang cukup berpengaruh pada masanya.

Bahkan, terdapat tiga dinasti yang memerintah, yakni Dinasti Sanjaya, Dinasti Syailendra, dan Dinasti Isyana. Hingga saat ini, banyak dari peninggalan kerajaan tersebut ditemukan di Provinsi Yogyakarta atau Jawa Tengah.

Adapun tujuh peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno adalah sebagai berikut.

Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

1.Candi Prambanan 

Menurut prasasti Siwagrha, Candi Prambanan mulai dibangun sesuai dengan arsitektur Hindu oleh Rakai Pikatan pada 850 Masehi. Kemudian, candi diperluas di masa Kerajaan Medang Mataram oleh Balitung Maha Sambu.

Berabad-abad berlalu, candi ini kembali ditemukan oleh CA Lons, warga berkebangsaan Belanda pada tahun 1733. Dari sana akhirnya diketahui bahwa  terdapat 240 candi di kompleks Prambanan. 

Dalam kompleks tersebut ada 3 Candi Trimurti yang terdiri dari Candi Siwa, Wisnu serta Brahma; 3 Candi Wahana yang meliputi Candi Nandi, Garuda, dan Angsa; 2 Candi Apit, 4 Candi kelir, 4 Candi Patok, dan 224 Candi Perwara. Saat ini, kemegahan Candi Prambanan bisa dilihat di sekitar 17 kilometer ke arah timur Yogyakarta. 

2.Candi Borobudur 

Candi Borobudur dibangun dengan arsitektur Buddha pada masa pemerintahan raja-raja Wangsa Sanjaya di tahun 780 Masehi. Proses pembangunan candi ini membutuhkan waktu bertahun-tahun hingga selesai pada  830 Masehi di masa pemerintahan Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra.

Material yang digunakan untuk membangun Candi Borobudur adalah balok batu andesit. Batu-batu tersebut disusun rapi tanpa perekat serta dilapisi dengan lapisan vajralepa, yakni plester putih kekuningan.  

Di tahun 950 Masehi, candi ini terkubur oleh oleh lava letusan Gunung Merapi. Kemudian pada tahun 1814, Candi Borobudur ditemukan oleh Sir Thomas Stamford Raffles dan bisa dilihat saat ini di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. 

3.Candi Mendut 

Candi Buddha ini dibangun pada 824 Masehi atau masa pemerintahan Raja Indra dari Dinasti Syailendra. Material yang digunakan untuk membangun candi ini adalah batu andesit di bagian luar dan bata di bagian dalam.

Bangunan candi yang berbentuk persegi panjang dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kaki, tubuh serta atap. Sementara itu, terdapat 31 buah panel yang memuat relief cerita pada dasar tubuh candi dan berisi tentang ajaran moral dengan menggunakan tokoh binatang sebagai pemerannya. 

Kini. candi tersebut berlokasi di Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Lokasinya hanya sekitar 3 kilometer dari Candi Borobudur.

4.Candi Pawon 

Masih di Kabupaten Magelang, terdapat Candi Pawon yang terletak di antara Candi Mendut dan Candi Borobudur. Candi yang merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno ini dibangun dengan batu andesit.

Bangunan candi yang berupa bujur sangkar ini  terbagi dalam tiga bagian, yaitu kaki, tubuh serta atap candi. Di atas pintu masuk candi terdapat relief yang menggambarkan kuwera, dewa kekayaan, dalam posisi berdiri. 

Fungsinya adalah untuk penyimpanan abu jenazah Raja Indra, ayah Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra. Karena itulah candi tersebut disebut Candi Pawon karena kata ‘pawon’ berasal dari ‘awu’ atau abu dalam Bahasa Jawa.

5.Candi Ngawen 

Candi Ngawen merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang dibangun sekitar abad ke-8 Masehi. Terdapat arca singa yang menopang empat sisi bangunan candi. 

Sementara itu, fungsi ukiran arca singa tersebut berfungsi untuk mengaliri air hujan yang keluar melalui mulut arca. Bangunan Candi Ngawen ditemukan kembali pada 1920 oleh peneliti asal Belanda, Van Erp.

6.Candi Sewu 

Pada abad ke-8 Masehi, Rakai Panangkaran serta Rakai Pikatan memerintahkan pembangunan Candi Sewu. Walaupun raja pada masa itu beragama Hindu, candi tersebut tetap dibangun sebagai candi Buddha karena pengaruh dari Wangsa Syailendra.

Meskipun namanya Sewu atau seribu, candi ini hanya terdiri dari 249 candi, 1 candi utama, 8 candi pengapit, dan 240 candi perwara. Sementara itu, terdapat empat pintu gerbang menuju pelataran luar Candi Sewu.

Saat ini, Candi Sewu bisa dilihat di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

Editor: Komaruddin Bagja

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut