70,5 Persen Diselimuti Zona Merah, Sleman Gagal Pertahanan Zona Kuning
SLEMAN, iNews.id-Kasus terkonfirmasi Covid-19 di Sleman hingga sekarang belum dapat terkendalikan. Bahkan sekarang wilayah Sleman didominasi zona merah atau daerah yang resiko penularannya tinggi, yaitu di atas angka 1.
Hal ini dapat terlihat dari daftar yang dikeluarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, 17 Maret 2021.
Dari 17 kapenewonan di Sleman, 12 kapenewonan yakni Godean, Moyudan, Minggir, Seyegan, Mlati, Depok, Berbah, Prambanan, Ngemplak, Ngaglik dan Sleman atau 70,5 Persen merupakan daerah yang resiko penularan tinggi.
Dua kapanewonan, yakni Gamping dan Turi masuk kategori penularan sedang dan tiga kapenewonan, Kalasan, Tempel dan Pakem, masuk kategori penuralan rendah. Sehingga 12 kapenewonan masuk zona merah, dua kapenewonan zona orange dan tiga kepanewonan masuk zona kuning serta tidak ada yang masuk zona hijau
“Atas kondis ini saat ini Sleman kembali masih zona merah,” kata kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo, Sabtu (20/3/2021)
Joko menjelaskan Sleman sebelumnya sudah masuk zona kuning, namun dalam dua minggu terakhir gagal mempertahankan, sebab beberapa wilayah resiko penuranya tinggi. Ini tidak lepas dari indikator peningkatan kasus positif. sehingga Sleman terdegradasi ke zona merah.
“Jika dirunut lagi, melonjaknya temuan kasus dikarenakan tracing yang belakangan gencar dilaksanakan. Selain tracing yang masif, mulai kendornya penerapan protokol kesehatan juga turut andil dalam perluasan zona merah,” katanya.
Editor: Ainun Najib