get app
inews
Aa Text
Read Next : Cegah Stunting, Wamendagri Ingatkan Pemda soal Anggaran Tak Efisien

7,24 Persen Balita Di Sleman Alami Stunting

Kamis, 25 Maret 2021 - 15:07:00 WIB
7,24 Persen Balita Di Sleman Alami Stunting
Pemkab Sleman menggelar rembuk stunting di Sendangadi, Mlati, Sleman, Kamis (25/3/2021). (Foto: Dok Humas Pemkab Sleman)

SLEMAN, iNews.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman berhasil menekan kasus stunting dalam tiga tahun terakhir. Pada akhir 2020, angka stunting di Sleman tinggal 7,24 persen dari total balita.  

Bupati Sleman, Kustini mengatakan, pada 2018 angka stunting di Sleman masih 11 persen dari jumlah balitanya. Sedangkan pada 2019 turun menjadi 8,38 persen dan di 2020 semakin kecil menjadi 7,24 persen. 

“Target kami tahun ini bisa turun menjadi tujuh persen,” kata Kustini saat membuka Rembug Stunting di Sleman, Kamis (25/3/2021). 
 
Untuk mencapai target ini, terus dilakukan upaya pencegahan dan penanganan. Salah satunya melalui rembug stunting yang langkah strategis dalam menciptakan generasi penerus yang unggul dan berkualitas. Untuk itulah dibutuhkan sinergitas dari seluruh pihak serta upaya-upaya yang terintegrasi.

“Kegiatan ini merupakan langkah jangka pendek yang diharapkan dapat menghasilkan komitmen penurunan stunting yang ditandatangani oleh sejumlah pihak terkait,” kata Kustini.

Rembug stunting ini, tidak hanya menyampaikan analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan penurunan kasus stunting yang terintegrasi. Namun, juga mendeklarasikan komitmen dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintergrasi.
 
Setidaknya ada tiga point yang disepakati berupa, pptimalisasi peran para stakeholder dalam upaya penurunan angka stunting, melakukan aksi konvergensi penurunan stunting terintegrasi seperti intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif, serta kampanye perubahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, permasalahan stunting bukanlah permasalahan kesehatan saja. Banyak faktor yang ikut mempengaruhi munculnya stunting, seperti pola makan, kualitas pangan sampai dengan pola asuh yang salah.  
 
“Pencehagan stunting merupakan bagian pembangunan secara umum sehingga perlu ada komitmen dari seluruh pihak,” katanya. 

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut