76 Tahun Indonesia Merdeka, Ketua PP Muhammadiyah Ingatkan Pentingnya Persatuan Bangsa
Saat ini masyarakat harus mampu mengeliminasi setiap ujaran kebencian, intoleransi dan segala macam virus yang bisa mmebelah bangsa. Perbedaan politik dan kontestasi politik cukup selesai saat kita berkontestasi. Tidak boleh ada dendam politik yang hanya akan merusak semangat persatuan.
Haedar juga minta kepada elite bangsa agar menjadi negarawan sejati dan teladan bangsa dalam bertutur kata dan bersikap. Saat mengambil kebijakan penting terhadap hajat hidup orang banyak, harus memperhitungkan kearifan sehingga menghindari perpecahan di berbagai sektor.
“Mari kita hayati nilai-nilai Pancasila, konstitusi, dan sejarah perjalanan bangsa yang membuat kita kokoh mampu menghadapi penjajah dan menjadikan Indonesia merdeka, karena kita bersatu,” katanya.
Haedar menaruh harapan, saat Indonesia sudah berusia 76 tahun menjadi negera berkemajuan yang tidak hanya mampu memanfaatkan potensi sumber daya alam dan sumber daya insani saja, tetapi juga potensi keragaman dalam bingkai persatuan dan persaudaraan.
“Tidak ada satu pun bangsa yang maju di atas puing-puing perpecahan. Tidak ada bangsa yang maju di atas alam yang rusak. Tidak ada bangsa yang maju di atas sumber daya manusia yang lemah. Maka menjadi niscaya, kita harus melangkah ke depan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” ujar Haedar.
Editor: Kuntadi Kuntadi