Ada-Ada Saja, Napi Bertato Ini Menjerit Histeris saat Disuntik Vaksin
SALATIGA, iNews.id – Napi bertato ini berteriak histeris saat hendak divaksin Covid-19. Warga binaan di Rutan Kelas II B Salatiga ini bahkan meronta saat petugas vaksin mengarahkan jarum suntik ke lengannya.
Ternyata sang warga binaan takut jarum suntik. Pria bertato ini terus menjerit dan meronta. Pemandangan itu terlihat saat kegiatan vaksinasi massal di Rutan Kelas II B Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (30/7/2021) pagi.
Melihat reaksi tersebut, petugas rutan pun terpaksa harus memegangi para narapidana yang benar-benar takut terhadap jarum suntik. Karena di antara warga binaan beberapa kali mencoba kabur menghindari vaksinasi.
Phobia terhadap jarum suntik menjadi alasan ketakutan terbesar sejumlah warga binaan saat akan menjalani vaksinasi massal Covid-19.
“Saya takut mbak ya karena takut jarum suntik, rasanya beda. Harapannya semoga virus ini tidak menyebar di lingkungan rutan dan lebih makin sehat lagi badannya,” kata Angga, warga binaan peserta vaksin.
Meski berada jauh dari interaksi terhadap masyarakat, namun para warga binaan tetap khawatir bisa terpapar. Mengingat kondisi kamar sel yang penuh membuat mereka tidak bisa menjaga jarak.
“Saya merasa lega karena kalau sudah divaksin kan bisa antisipasi, bisa lebih aman. Kalau yang kemarin-kemarin di sini ada yang kena Covid-19 dan itu belum ada solusinya seperti apa.
“Dan ini dari pemerintah dikasih vaksin, kita sangat menghargai dan beruntung. Belum tentu dari luar bisa seperti kami,” katanya.
Sementara dari 165 warga binaan yang ada, 24 warga binaan lainnya terpaksa tidak bisa mengikuti vaksinasi lantaran tidak memiliki nomor induk kependudukan (NIK) KTP.
“Untuk laporan dan bukti vaksinasi memang menggunakan nomo induk kependudukan. Saat ini warga binaan kami yang sudah mempunyai NIK sebanyak 141 dari total 165. Sisanya belum bisa karena belum mempunyai NIK,” kata Kepala Rutan Kelas II B Kota Salatiga, Andre Lesmono.
“Jadi kami juga berkoordinasi dengan menelepon satu per satu keluarganya. Apabila ada KTP-nya, nanti ketemu bisa dikirimkan ke kami,” katanya.
Dia mengatakan, bagi warga binaan yang belum bisa mendapat jatah vaksin akan bisa mengikuti vaksin periode berikutnya, setelah menyertakan nomor induk kependudukan KTP.
Editor: Ainun Najib