get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Kulonprogo Terbaik untuk Menghindari Macet Total di Musim Liburan

Ada Proyek Bandara NYIA, Pendapatan APBD Kulonprogo Masih Stagnan

Selasa, 25 September 2018 - 23:31:00 WIB
Ada Proyek Bandara NYIA, Pendapatan APBD Kulonprogo Masih Stagnan
Proyek pembangunan Bandara NYIA di Kulonprogo diharapkan mampu mendongkrak dana APBD 2019. (Foto: Dok.iNews.id)

KULONPROGO, iNews.id - Pembangunan bandara baru Yogyakarta (New Yogyakarta International Airport/NYIA) belum berdampak terhadap APBD Kulonprogo. Pendapatan Kabupaten Kulonprogo untuk tahun anggaran 2019 masih berkutat di angka Rp1,28 triliun.   

“Belum ada dampak signifikan pembangunan NYIA bagi pendapatan Kulonprogo,” kata Muhyadi, Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPRD Kulonprogo menyikapi penyampaian RAPBD Kulonprogo 2019, di Gedung DPRD Kulonprogo, Selasa (25//2019).

Menurut Mulyadi, DPRD sebenarnya sudah mengestimasi APBD Kulonprogo di 2019 nanti sudah diatas Rp1 triliun atau minimal dua kali lipat dari APBD Kuloprogo 2018. Kenyataannya kenaikan pendapatan masih belum signifikan.

Nilai kenaikan masih sangat kecil sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Progres pembangunan bandara di lima desa di Kecamatan Temon Kulonprogo, belum ada hasilnya. Padahal sesuai dengan target Presiden Jokowi, NYIA sudah beroperasi di 2019 mendatang. “Semoga nanti di perubahan ada kenaikan yang signifikan,” ucap Mulyadi.


Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo dalam penyampaian APBD memproyeksikan pendapatan APBd 2019 sebesar Rp1,289 trilun. Pendapatan itu terdiri atas Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp225,59 miliar yang terdiri atas penerimaan pajak daerah Rp63,77 miliar, retribusi daerah Rp10,29 miliar dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp16,00 miliar, serta pendapatan lain-lain yang sah Rp13,5 miliar.

Dibandingkan dengan PAD 2018, kata Hasto, terdapat kenaikan sebesar 8,49 persen atau sekitar Rp18,52 miliar. Kenaikan ini dari semua faktor pendapatan daerah, baik pajak retribusi maupun kekayaan yang dipisahkan.

Sedangkan dana perimbangan sebesar Rp733,64 miliar yang diterima turun dari tahun lalu sebesar Rp260,4 miliar karena belum memperhitungkan transfer pusat atas dana alokasi umum (DAU). “Diperkirakan DAU nanti sebesar Rp,705,86 miliar dan bagi hail pajak Rp27,67 miliar. Dari pos pendapatan lain-lain yang sah, diproyeksikan sebesar Rp330,28 miliar. Angka ini naik 0,24 persen dari 2018,” kata Hasto.

Sedangkan dari pos belanja sebesar Rp1,280 triliun yang terdiri atas belanja tidak langsung Rp686 miliar dan belanja langsung Rp594 miliar. Dari pos pembiayaan akan ada pendapatan sebesar Rp12 miliar. “Belanja pegawai saja sudah sebesar Rp497 juta,” tutur Hasto.

Juru bicara Fraksi Kebangkitan Bangsa Sihabudin mengatakan, proyeksi pendapatan di 2019 Rp1,2 triliun justru turun dari realisasi di 2018 yang mencapai Rp1,5 triliun. Mestinya, kata dia, penurunan itu tidak terjadi, apalagi banyak pembangunan objek wisata di Kulonprogo yang ramai dikunjungai wisatawan. “PAD harus dimaksimalkan, keberadaan BUMD juga memberikan hasil signifikan,” tuturnya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut