Airlangga Duet dengan Luhut di Pilpres? Golkar DIY Sebut Hanya Lucu-lucuan Pengamat

YOGYAKARTA, iNews.id - Ketua DPD Partai Golkar DIY menganggap saran agar Airlangga Hartarto berduet dengan Luhut Binsar Pandjaitan sangat tidak masuk akal. Menurut Gandung, hal itu hanya lucu-lucuan saja.

"Itu logika dari mana, Pak Luhut Ketua Dewan Penasihat, Pak Airlangga Ketua Umum. Golkar hanya 14,70 persen lalu dari mana dapat 20 persen, itu lucu-lucuan pengamat saja. Itu merusak, (itu jadi) virus-virus pemikiran kader," ujar Gandung di Kantor DPD Golkar DIY Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta, Sabtu (19/2/2022) sore.

Baca Juga

Oknum Guru di Gunungkidul Pukul Siswa karena Tidak Ikut Ujian Sekolah

Gandung mengingatkan kepada seluruh kader Golkar tanpa terkecuali harus menjadi pelaku garda terdepan dalam mensukseskan Partai Golkar dan pilpres. Bukan justru menjadi pengamat atau terpengaruh oleh pengamat.

"Hati - hati sudah mulai muncul adanya pengamat pesanan yang memunculkan tokoh Partai Golkar selain Ketum Airlangga Hartarto untuk menjadi kandidat capres. Ini upaya memecah belah kekompakan Partai Golkar. Kader Partai Golkar harus tunduk pada hasil munas yang menyatakan Airlangga Hartarto sebagai Capres," kata Gandung. 

Baca Juga

Begini Gaya Cucu Sri Sultan HB X saat Asik Makan Sego Kucing di Angkringan

Dalam kesempatan itu Gandung menyebut berdasarkan sejumlah survei elektabilitas Partai Golkar dan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden terus mengalami kenaikan. Hal ini tentu menjadi perhatian dari lawan politik. 

Gandung Pardiman menyebutkan bahwa pada awal tahun 2022 ada tiga lembaga survei yang telah melakukan survei terhadap ribuan responden di berbagai daerah se-Indonesia. Hasil survei itu menyebut jika Partai Golkar menempati posisi pertama yang paling banyak dipilih jika pemilu digelar tahun ini.

Baca Juga

Golkar DIY Siap Hadapi Siapapun yang Gembosi Pencalonan Airlangga sebagai Capres

Sementara untuk capres pada tiga lembaga tersebut menempatkan Airlangga Hartarto sebagai capres yang paling banyak dipilih responden.

"Persoalan dan tantangan kedepan cukup besar. Oleh karena itu harus dihadapi dan partai Golkar harus terkonsolidasi dengan baik sehingga siap menghadapi gangguan dari internal maupun eksternal Partai Golkar," kata Gandung.

Anggota DPR RI ini menegaskan konsolidasi partai merupakan modal utama dalam menaikkan elektabilitas Partai Golkar yang kini  tengah menunjukkan kecenderungan positif serta sosialisasi Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai capres. 

Gandung kembali mengingatkan amanat Musyawarah Nasional partai Golkar 16 Desember 2019 adalah mengusung Airlangga Hartarto sebagai capres dari Partai Golkar. Ini diperkuat dengan keputusan forum tertinggi kedua yakni Rakernasdan Rapimnasyang menyatakan bahwa ketua DPD Partai Golkar seluruh Indonesia mendukung Airlangga Hartarto sebagai capres 2024.

"Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Pak Aburizal Bakrie saja dibarisan depan memberi contoh kongkrit kepada kader. Maka kita wajib hukumnya untuk mengindahkannya," ujarnya. 

Editor: Ainun Najib