Akhirnya Malioboro Ditutup dari Kendaraan Bermotor hanya di Sore Hari

Dia pun berharap, kebijakan manajemen rekayasa lalu lintas tersebut dapat mendukung upaya Malioboro sebagai kawasan heritage. “Usulan ke World Heritage Cities tidak hanya untuk kawasan Malioboro saja tetapi juga dari Tugu Pal Putih yang saat ini sedang dalam tahap revitalisasi,” katanya.
Sementara itu, Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro mengatakan, petugas kepolisian akan disiagakan di titik strategis untuk memberikan pembinaan jika masih ada pengguna jalan yang melanggar arus lalu lintas.
“Selama pandemi, kami tidak memberlakukan tilang tetapi sekadar peringatan saja. Namun, masyarakat juga harus tetap memperhatikan aturan lalu lintas tidak lantas melanggar karena tidak ada tilang,” katanya.
Sedangkan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Ekwanto mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi diketahui Malioboro mulai ramai oleh pejalan kaki pada sore hingga malam hari.
“Kalau pagi dan siang hari, jumlah pejalan kaki tidak banyak. Mungkin karena cuacanya panas. Mulai sore sampai sekitar pukul 22.00 WIB banyak pejalan kaki. Saat akhir pekan bisa sampai sekitar pukul 23.00 WIB masih ramai pejalan kaki,” katanya.
Editor: Ainun Najib