Alat EWS yang Dikembangkan UGM Berhasil Deteksi Gempa Bumi Tolitoli 3 Hari Sebelum Kejadian

Sunarno menjelaskan cara kerja alat yang dikembangkan bersama tim ini berdasarkan perbedaan konsentrasi gas radon dan level air tanah yang merupakan anomali alam sebelum terjadinya gempa bumi.
"Apabila akan terjadi gempa di lempengan, akan muncul fenomena paparan gas radon alam dari tanah meningkat secara signifikan. Demikian juga permukaan air tanah naik turun secara signifikan," katanya.
Penelitian yang sudah dilakukan sejak 2018 ini memang dikhususkan mengamati konsentrasi gas radon dan level air tanah sebelum terjadinya gempa bumi. Pengamatan yang telah dilakukan kemudian dikembangkan sehingga dirumuskan dalam suatu algoritma prediksi sistem peringatan dini gempa bumi.
Bahkan, sistem ini terbukti telah mampu memprediksi gempa bumi yang terjadi di Barat Bengkulu M5,2 pada 28 Agustus 2020, Barat Daya Sumur-Banten M5,3 pada 26 Agustus 2020, Barat Daya Bengkulu M5,1 pada 29 Agustus 2020.
Kemudian, gempa bumi berpusat di Barat Daya Sinabang Aceh M5,0 pada 1 September 2020, Barat Daya Pacitan M5,1 pada 10 September 2020 dan gempa Tenggara Nagan Raya-Aceh M5,4 pad 14 September 2020.
Editor: Maria Christina