Anggota DPRD DIY Sebut Aksi Klitih Bisa Dicegah dari Keluarga yang Harmonis
KULONPROGO, iNews.id - Anggota Komisi A DPRD DIY Hifni Muhammad Nasikh menyebut keluarga menjadi menjadi pilar utama dalam mencegah kejahatan jalanan, ekstremisme, terorisme yang ada di wilayah Yogyakarta. Terbukti dari beberapa kasus yang ada, para pelaku kejahatan jalanan atau klitih diawali dari keluarga yang broken home.
“Upaya pencegahan harus diawali dari keluarga. Kasih sayang orang tua kepada anak harus ditingkatkan,” kata Hifni pada sosialisasi pencegahan Ekstremisme di tengah masyarakat, yang dilaksanakan Badan Kesbangpol DIY, Selasa (14/3/2023).
Sosialisasi ini menghadirkan tokoh agama, tokoh masyarakat yang ada di Kabupatem Kulonprogo. Harapannya informasi yang mereka terima bisa disebarluaskan kepada masyarakat, santri dan elemen lain di masyarakat.
Menurutnya, waktu untuk keluarga harus dimanfaatkan seoptimal mungkin. Kualitas waktu yang ada harus mampu mendekatkan antaranggota keluarga. Orang tua harus memberikan perhatian lebih kepada anak-anak remaja agar bisa tidak terasing dalam keluarga.
“Ekstremisme, radikalisme hingga kejahatan jalanan, dipengaruhi banyak faktor. Dari politik, pendidikan, budaya hingga faktor ekonomi,” katanya.
Sedangkan ekstremisme agama muncul karena ada pihak yang merasa terpinggirkan atau ancaman dari kelompok lain. Situasi ini kemudian dimanfaatkan mereka yang memiliki paham radikalisme.
”Masyarakat harus belajar menyaring informasi yang benar dan jangan terpengaruh hoaks,” ujarnya.
Satgas BAIS TNT Jateng-DIY, Wahyu mengatakan, indikator terorisme menghalalkan berbagai cara untuk mengubah tatanan politik, pemerintahan dan paham agama. Untuk merekrut pengikut mereka akan mendoktrin agama berorientasi surga, neraka dan memahami Al Quran secara sempit.
"Terorisme akan tumbuh dan berkembang seiring perjalanan hidup suatu bangsa. Aksi teror merupakan cara atau strategi untuk pencapaian tujuan,” ujarnya.
Pencegahan bisa dilakukan dengan menguatkan budaya bangsa dan mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal. Dulu kehidupan di masyarakat sangat kental dengan nilai gotong royong.
Editor: Kuntadi Kuntadi