Anggota Paskibra Gedangsari Meninggal, Orang Tua: Mengeluh Kecapekan dan Minta Dipijit
GUNUNGKIDUL, iNews.id - Suasana duka masih menyelimuti rumah pasangan Sinom dan Sutinah, warga Dusun Bogem, Kalurahan Bogem, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Keduanya baru saja kehilangan putri tercintanya Tung Aulia Delfi Safitri yang meninggal pada Rabu (13/8/2023).
Aulia merupakan anggota Paskibra Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul yang diduga meninggal karena kelelahan. Siswa SMKN 2 Gedangsari meninggal di Puskesmas Bayat karena tidak segera mendapat penanganan dokter. Puskesmas rawat inap ini tidak memiliki dokter jaga ataupun sopir ambulans yang bisa merujuk ke rumah sakit.
Sinom mengatakan, sebelum meninggal anak bungsu dari tiga bersaudara ini tidak pernah mengeluh sakit. Hanya memang beberapa hari terakhir almarhum mengaku kecapekan usai mengikuti latihan paskibra di Lapangan Gedangsari. Aulia memang beberapa kali terpilih menjadi anggota paskibra.
"Kemarin cuma bilang kalau kecapekan, minta dipijit," kata Sinom saat menerima kunjungan Bupati Gunungkidul Sunaryanta, Sabtu (12/8/2023).
Sinom mengaku sangat sedih dengan kepergian anaknya. Almarhum merupakan sosok anak yang sangat membanggakan orang tuanya. Dalam kesehariannya selalu ceria dan aktif berkegiatan di masyarakat.
Sejak kecil Aulia memang memiliki hobi olahraga baik lari maupun berenang. Dia juga aktif mengikuti kegiatan pembinaan remaja. Aulia juga dikenal sebagai remaja yang aktif ikut kegiatan di kampungnya.
“Kami keluarga cuma berusaha ikhlas,” katanya.
Bayan atau Dukuh Bogem, Paiman juga mengakui warga Dusun Bogem sangat kehilangan dengan kepergian bocah ini. Warga kaget karena sebelum jatuh pingsan, Aulia masih terlihat sehat bahkan turut mengabadikan kegiatan ibu-ibu PKK di depan rumahnya.
"Kebetulan Rabu (9/8/2023) sore sebelum almarhum meninggal itu di depan rumah digunakan untuk senam dan latihan sepakbola ibu-ibu PKK. Aulia terlihat memvideonya dan ikut makan mie ayam bersama sebelum jatuh pingsan," kata dia.
Warga sangat kaget ketika diantar pulang menggunakan mobil ambulans Puskesmas Bayat dalam keadaan sudah meninggal. Warga tidak menyangka Aulia meninggal secepat itu karena sebelumnya terlihat sehat.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan, Pemkab Gunungkidul akan memberikan penghargaan kepada almarhum Tung Aulia Delfi Safitri. Penghargaan tersebut nantinya akan diserahkan kepada keluarga.
“Akan kami buatkan piagam penghargaan meskipun belum selesai almarhum berjuang untuk paskibra,” kata Bupati.
Atas nama jajaran Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, bupari menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian Aulia. Bupati meminta keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi cobaan ini.
“Semoga almarhum diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan, Allah SWT, “ kata Bupati.
Editor: Kuntadi Kuntadi