Anjuran dan Keutamaan Doa Masuk Pasar, Dicatatkan Satu Juta Kebaikan

JAKARTA, iNews.id - Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk selalu berdoa saat memulai aktivitas. Tak terkecuali saat hendak masuk ke pasar atau mal untuk berjualan maupun berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Doa masuk pasar ini bertujuan agar manusia selalu ingat kepada Allah. Sebab, pasar merupakan tempat yang bisa melenakan manusia dari mengingat Allah.
Selain itu, dengan berdoa diharapkan bisa terlindungi dari perbuatan curang dan perbuatan mubazir lainnya.
Dalam sebuah hadis, orang yang membaca doa berikut saat masuk pasar Allah akan mencatat baginya satu juta kebaikan dan menghapuskan darinya sejuta keburukan (dosa).
Berikut doa masuk pasar yang diajarkan Rasulullah SAW:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Laa ilaaha illallah, wahdahu laa syarikalah, lahulmulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syaiin qadiir.
Artinya: Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah semua Kerajaan dan segala puji, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
Doa lain yang diajarkan Rasulullah ketika memasuki pasar yakni:
باسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ إنِّي أسألُكَ خَيْرَ هَذِهِ السُّوقِ وَخَيْرَ ما فِيها وأعُوذُ بِكَ مِنْ شَرّها وَشَرّ مَا فِيهَا اللَّهُمَّ إنِّي أعُوذُ بِكَ أنْ أُصِيبَ فِيْهَا يَمِيْناً فاجِرَةً أوْ صَفْقَةً خَاسِرَةً
Latin: Bismillah Allahumma inni as aluka khaira haadzihis suuqi wa khaira maa fiihaa wa a'uudzubika min syarriha w asyarri maa fiiha. Allahumma inni a'udzubika an ushiiiba fiihaa yamiinan faajiratan au shafqatan khaasiratan.
Artinya: Dengan nama Allah, ya Allah, aku memohon kebaikan dari pasar ini dan kebaikan dari apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung dari keburukan pasar ini dan keburukan apa yang ada di dalamnya. Ya Allah, aku berlindung dari sumpah palsu dan transaksi yang merugikan.
Imam Nawawi dalam Syarah Imam Muslim mengatakan: Masjid paling dicintai karena masjid adalah tempat (rumah) untuk melaksanakan ketaatan dan pondasi untuk ketaatan. Sedangkan pasar dibenci karena tempat penyimpangan (penipuan), muslihat, riba, janji palsu, ingkar janji, berpaling dari mengingat Allah, dan lain-lain yang semakna. Masjid tempat turunnya rohmat sedang pasar kebalikannya.
أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ مَسَاجِدُهَا لِأَنَّهَا بُيُوتُ الطَّاعَاتِ وَأَسَاسُهَا عَلَى التَّقْوَى قَوْلُهُ وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ أَسْوَاقُهَا لِأَنَّهَا مَحَلُّ الْغِشِّ وَالْخِدَاعِ وَالرِّبَا وَالْأَيْمَانِ الْكَاذِبَةِ وَإِخْلَافِ الْوَعْدِ وَالْإِعْرَاضِ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَغَيْرِ ذَلِكَ مِمَّا فِي مَعْنَاهُ وَالْحُبُّ وَالْبُغْضُ مِنَ اللَّهِ تَعَالَى إِرَادَتُهُ الْخَيْرَ وَالشَّرَّ أَوْ فِعْلُهُ ذَلِكَ بِمَنْ أَسْعَدَهُ أَوْ أشْقَاهُ وَالْمَسَاجِدُ مَحَلُّ نُزُولِ الرَّحْمَةِ وَالْأَسْوَاقُ ضِدُّهَا
Islam tidak melarang aktivitas jual beli di pasar. Dalam Alquran dianjurkan agar setelah melaksanakan sholat maka bertebaranlah mencari karunia Allah SWT. Hal ini termaktub dalam Surat Al Jumuah. Allah SWT berfirman:
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الأرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ}
Artinya: Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah (QS. Al-Jumuah: 10)
Saat beraktivitas jual beli dianjurkan tetap mengingat Allah sebagaimana Firman-Nya {وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ} dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung. (Al-Jumuah: 10)
Yakni di saat kamu melakukan transaksi jual beli dan saat menerima dan memberi, banyak-banyaklah kamu mengingat Allah, dan janganlah kamu disibukkan oleh urusan duniamu hingga kamu melupakan hal yang bermanfaat bagimu di negeri akhirat nanti.
Karena itulah maka disebutkan dalam sebuah hadis:
"مَنْ دَخَلَ سُوقًا مِنَ الْأَسْوَاقِ فَقَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ كُتبت لَهُ ألفُ أَلْفِ حَسنة، ومُحي عَنْهُ ألفُ أَلْفِ سَيئة"
Barang siapa yang memasuki sebuah pasar, lalu mengucapkan, "Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah semua Kerajaan dan segala puji, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, " maka Allah akan mencatat baginya satu juta kebaikan dan menghapuskan darinya sejuta keburukan (dosa).
Mujahid mengatakan bahwa bukanlah seorang hamba termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah sebelum dia selalu ingat kepada Allah, baik dalam keadaan berdiri, duduk, ataupun berbaring.
Wallahu A'lam
Editor: Kastolani Marzuki