get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Gunungkidul Ini Jadi Favorit Wisatawan Lokal, Cocok untuk Weekend Trip

Antisipasi DB, Dinkes Jogja Giatkan Satu Rumah Satu Jumatik

Jumat, 11 November 2022 - 16:34:00 WIB
 Antisipasi DB, Dinkes Jogja Giatkan Satu Rumah Satu Jumatik
Pemkot Jogja meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap merebaknya DB. (Foto: Ilustrasi/Ist)

YOGYAKARTA, iNews.id - Pemkot Jogja meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap merebaknya demam berdarah (DB) di tengah kenaikan kasus Covid-19. Salah satunya dengan menggiatkan program satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik).

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu mengatakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) adalah salah satu upaya penting yang harus dilakukan untuk mengantisipasi merebaknya demam berdarah (DB). 

"Salah satu caranya adalah dengan menggiatkan satu rumah satu jumantik,” kata Endang di Yogyakarta, Jumat (11/11/2022).

Menurut Endah, jumantik memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti yang membawa virus dengue.

"Jumantik diminta memastikan agar tidak ada jentik-jentik nyamuk di tempat penampungan air atau bak mandi dan melakukan pembersihan jika ditemukan jentik nyamuk. Bak penampungan air juga sebaiknya dalam kondisi tertutup agar tidak dijadikan tempat berkembang biak oleh nyamuk,” kata Endah.

Selain di bak mandi dan penampungan air, pemantauan jentik nyamuk juga perlu diperluas ke lokasi lain yang berpotensi menampung air khususnya air hujan.

Seperti talang air atau tempat lain di lingkungan rumah yang bisa menjadi sarang nyamuk. Barang-barang bekas yang masih bisa digunakan lebih baik dimanfaatkan kembali supaya tidak menjadi sarang nyamuk.

"Antisipasi lain yang juga bisa dilakukan oleh masyarakat adalah menggunakan anti nyamuk atau pakaian lengan panjang untuk menghindari gigitan nyamuk, serta menanam tanaman pengusir nyamuk," ujarnya.

Hingga saat ini total kasus DB di Kota Yogyakarta tercatat 153 kasus dengan dua pasien meninggal dunia. Jumlah ini melebihi kasus pada tahun lalu dengan 92 kasus.

"Kasus tertinggi pada 2022 tercatat terjadi pada awal tahun, Januari dengan 41 kasus dan kemudian cenderung turun dan kasus terendah terjadi pada Oktober dengan lima kasus," ujar Endang Sri Rahayu.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut