AP1 dan INFIA Corp Hadirkan Hai Dudu di Bandara Internasional Yogyakarta

YOGYAKARTA, iNews.id – PT Angkasa Pura I (AP1) berkolaborasi dengan perusahaan Intellectual Property (IP) di Indonesia, INFIA Corp, meluncurkan #PartyWisata yang bertujuan mempromosikan destinasi pariwisata di Yogyakarta melalui instalasi visual menarik dengan menghadirkan karakter ikonik Intellectual Property (IP) lokal pertama di Indonesia, Hai Dudu, di Bandara Internasional Yogyakarta (Bandara YIA).

Kampanye #PartyWisata sejalan dengan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Candi Borobudur, di mana Bandara YIA merupakan pintu gerbang udara utama.

Bandara I Gusti Ngurah Rai Prediksi Layani 1 Juta Penumpang selama Nataru

Direktur Komersial dan Pelayanan AP1 Dendi T Danianto berharap, kolaborasi ini memberikan kesan yang tak terlupakan dan menjadi nilai tambah layanan bagi pengguna jasa.

"Kolaborasi antara AP1 dan INFIA Corp ini merupakan hal yang patut dinanti. INFIA Corp dengan berbagai karakter uniknya hadir untuk melengkapi nuansa akhir tahun yang sarat dengan holiday vibes yang menyenangkan. Kami berharap hal ini akan memberi kesan tak terlupakan, pengalaman perjalanan yang mengesankan, sekaligus nilai tambah layanan bagi pengguna jasa di Bandara YIA," ujarnya.

Dendi menambahkan, kehadiran patung Hai Dudu berukuran raksasa di Bandara YIA ini juga merupakan sebuah inisiatif untuk menghadirkan karya seni modern menarik untuk kaum muda, selain menambah deretan koleksi karya seni artistik di Bandara YIA yang merupakan hasil karya seniman lokal Yogyakarta dan sekitarnya.

Hadirnya salah satu karakter ikonik Hai Dudu di Bandara YIA melalui kampanye ini sekaligus akan mencatatkan sejarah bagi Hai Dudu sebagai Intellectual Property (IP) lokal Indonesia pertama yang melakukan kampanyenya di bandara.

Adanya berbagai instalasi ikonik IP lokal ini akan membius mata, serta akan mengajak para pengguna jasa bandara untuk merayakan pengalaman wisata dengan lebih mendalam.

Editor: Rizqa Leony Putri