Asita Minta Penataan Malioboro Tak Hanya Sebatas PKL, Kantong Parkir Bus Harus Dipikirkan
YOGYAKARTA, iNews.id - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) DIY minta penataan kawasan Malioboro tidak hanya selesai pada masalah Pedagang Kaki Lima (PKL). Pemerintah harus memikirkan kantong parkir bagi bus wisata.
“Penataan PKL hanya bagian mempercantik Malioboro. Harus dipikirkan aturan dan daya dukung lain, seperti kantong parkir,” ujar Ketua Asita DIY Hery Setyawan, Senin (14/2/2022).
Penataan kantong parkir harus melibatkan pakar transportasi dan akademisi karena akan banyak membawa pengunjung. Jangan sampai bus-bus wisata terjebak dalam parkir ilegal yang tarifnya tidak wajar.
“Kenyamanan wisatawan harus diperhatikan, kalau tidak boleh mendekat tetapi harus dipikirkan,” ujarnya.
Hery yakin, pemindahan PKL ke Teras Malioboro 1 dan 2 tidak akan mengurangi daya tarik wisata. Justru penataan ini akan menyetarakan Malioboro dengan destinasi wisata di sejumlah negara maju sehingga semakin meningkatkan minat wisatawan berkunjung.
”Di negara Sungapura, China, Malaysia, mereka punya kantong-kantong tempat pedagang kecilnya sehingga dengan dikumpulkan justru menjadi magnet tersendiri," kata dia.
Editor: Kuntadi Kuntadi