Atap SD Muhammadiyah Kembali Ambruk, Aksi Heroik Guru Selamatkan Siswa yang Terjebak di Kelas
GUNUNGKIDUL, iNews.id- Atap bangunan ruang kelas ambruk kembali terjadi di Gunungkidul. Kali ini kuda-kuda atap ambrol melanda SD Muhammadiyah lagi.
Atap ruang kelas 2 MI Muhammadiyah Blembem Kalurahan Candirejo Kapanewon Semin Gunungkidul ambruk saat pembelajaran berlangsung.
Dalam kejadian itu, seorang guru melakukan aksi heroik. Dia menahan kuda-kuda atap dengan tangan untuk menyelamatkan seorang sisiwi yang tertinggal di dalam kelas.
Kanit Reskrim Polsek Semin, Iptu Sumiran menuturkan, peristiwa tersebut terjadi Kamis (17/11/2022) pagi sekira pukul 08.00 WIB. Atap gedung MI Muhammadiyag Blembem ambrol menimpa siswa. "Yang ambrol itu tepatnya di ruang kelas 2,"kata dia.
Menurut Sumiran, atap bangunan kelas 2 itu roboh diakibatkan karena kondisi kuda-kuda terbuat dari kayu bagian ujung ruang kelas 2 tiba-tiba patah dan roboh. Karena tertutup eternit kuda-kuda tidak kelihatan kalau sudah rapuh.
Pada saat kejadian di dalam ruangan kelas 2 sedang berlangsung kegiatan belajar mengajar. Tiba-tiba eternit ambrol dan guru yang mengajar serta siswa berteriak minta tolong. Mereka kemudian berlari keluar kelas. "Mereka semua lari keluar kelas tetapi ada yang tertinggal satu orang," kata dia.
Kala itu ada 1 siswa yang bernama Aisyah terjebak di tempat duduknya. Kemudian guru kelas yang bernama Ismail Maarzani (47) warga Gunung Sempu Kidul Rejosari semin lantas menahan kuda-kuda dengan menggunakan tangan.
Seketika itu pula karyawan MI tersebut Ary Susanto berlari masuk ke ruang kelas. Dia langsung mengevakuasi Aisyah hingga akhirnya bisa keluar kelas. Kemudian semua siswa yang ada di ruangan kelas lain diminta untuk keluar. "Mereka semua dievakuasi di halaman masjid depan sekolah," kata dia.
Siswi yang bernama Aisyah tersebut mengalami memar di pergelangan tangan kiri. Namun semua siswa MI Muhammadiyah Blembem secara keseluruhan tidak ada yang menjadi korban.
Dengan kejadian tersebut semua siswa diliburkan dan proses belajar mengajar untuk sementara di rumah masing-masing. Semua siswa kelas 2 berjumlah 15 anak dalam keadaan sehat.
Menurut Sumiran, bangunan Sekolah MI Muhammadiyah dibangun sejak tahun 1984 dan belum pernah direhap. Bangunan ruang kelas 2 yang atapnya roboh langsung dibongkar secara gotong royong oleh pihak sekolah.
"Pihak sekolah dengan dibantu relawan, warga masyarakat, personel Polsek Semin dan Koramil membersihkan puing runtuhan. Akibat dari kejadian tersebut, kerugian diperkirakan sekitar Rp25.000.000.
Editor: Ainun Najib