Awas, Nama Wakil Bupati Bantul Dicatut untuk Menipu

BANTUL, iNews.id - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bantul meminta masyarakat mewaspadai aksi penipuan yang mencatut nama Wakil Bupati Bantul Joko Budi Purnomo. Ada dua nomor yang beredar didi masyarakat yang mengatasnamakan wabup.  

Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik, Diskominfo Bantul, Arif Darmawan mengatakan, sejumlah takmir masjid di Bantul sudah dihubungi oleh orang yang mengaku dari wakil bupati.  

Baca Juga

Sultan Ground Tak Dilepas untuk Jalan Tol, Keraton Yogyakarta Terbitkan Palilah

"Infonya ada salah satu takmir masjid yang sempat dihubungi. Infonya sudah tertipu, tapi tertipunya berapa nominalnya saya kurang tahu persisnya," katanya, Jumat (13/1/2023).

Modus yang dilakukan pelaku, dengan menawarkan bantuan atau hibah ke rumah ibadah dan meminta pengurus untuk mengirim uang imbalan. Jika korban yang dihubungi tertarik untuk segera mengajukan persyaratan administrasi.

Baca Juga

Pemkab Bantul Siap Bangun Jembatan Pucunggrowong dengan Anggaran Rp4,4 Miliar

Diskominfo sudah mengonfirmasi langsung kepada wakil bupati jika kedua nomor yang beredar itu dan dipastikan palsu. Adapun dua nomor yang beredar adalah 081231627774 dan 081231335851. 

”Masyarakat untuk berhati-hati dan memastikan kembali jika dihubungi dan meminta sesuai mengatasnamakan pejabat,” ujarnya.

Baca Juga

Terjerat Rentenir, Ibu di Yogyakarta Ditangkap Polisi Curi Uang Rp15 Juta

Dihubungi terpisah, Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo mengaku, sudah mendapatkan informasi terkait aksi penipuan yang mencatut dirinya. Bahkan nomor tersebut menggunakan foto profil dirinya dan keluarganya. 

“Kedua nomor tersebut palsu dan itu adalah ulah oknum yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

Wabup juga meminta kepada takmir masjid di Bantul untuk lebih waspada. Sebagian besar juga sudah memiliki nomor handphone pribadinya.  

"Itu jelas tipu muslihat, itu tipu menipu. Saya melihat ada nuansanya politisnya," ujar Joko.

Bagi warga yang sudah telanjur tertipu untuk melapor ke polisi. Ketika urusannya sudah kriminal maka akan menjadi ranah kepolisian.

Editor: Kuntadi Kuntadi