Bacaleg PDIP Jogja Napak Tilas ke Rumah Lahir Bung Karno di Surabaya
YOGYAKARTA, iNews.id- Sejumlah bakal calon legislatif (bacaleg) PDI Perjuangan Kota Jogja napak tilas ke rumah kelahiran Bung Karno di Jalan Pandean Gang 4 No 40, Kelurahan Peneleh, Kota Surabaya, Sabtu (20/5/2023). Kedatangan mereka juga disambut oleh kader PDIP Surabaya.
"Ajaran-ajaran Bung Karno itu yang sekarang dijalankan, dengan penuh keyakinan teguh oleh PDI Perjuangan di bawah kepemimpinan Ibu Megawati Soekarnoputri. Setiap kader PDI Perjuangan harus benar-benar menjadi pelopor dalam upaya menjaga semangat, menggelorakan api semangat Bung Karno di setiap kebjiakan untuk rakyat," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta Eko Suwanto, Sabtu.
Selain rumah lahir Bung Karno, kunjungan yang digelar bertepatan dengan momentum Hari Kebangkitan Nasional Sabtu 20 Mei 2023, mereka juga berkunjung ke rumah HOS Tjokroaminoto di Jalan Peneleh Gang VII. Ini adalah tempat indekos Putra Sang Fajar itu ketika semasa remaja bersekolah di Surabaya.
Selain diikuti oleh seluruh bacaleg, napak tilas ini juga diikuti oleh jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta. Kedatangan mereka disambut oleh kader-kader banteng Kota Surabaya.
Selain Eko Suwanto, tampak juga Sekretaris DPC Kota Yogyakarta, FX Wisnu Sabdono Putro. Rombongan beramngkat dari Jogja menggunakan satu bis.
Di Surabaya, Kader-kader banteng Kota Yogyakarta yang mengenakan seragam merah kebanggan parpol berlambang banteng moncong putih itu disambut Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono yang juga Ketua DPRD Kota Surabaya.
Begitu tiba di rumah kelahiran Bung Karno mereka diberi buku lawas berjudul “Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat” karya Cindy Adams.
Buku diserahkan di depan pintu masuk oleh Ketua Anak Ranting PDIP RW 19 Peneleh, Syaiful yang diterima oleh FX Wisnu Sabdono. "Semoga kader-kader PDI Perjuangan saat ini bisa menjadi penerus api perjuangan Bung Karno. Menjadi penyambung lidah bagi seluruh aspirasi dan kepentingan warga masyarakat," ujar Syaiful.
Editor: Ainun Najib