get app
inews
Aa Text
Read Next : Kronologi Penemuan Spesies Baru di Pulau Buton, Berawal Ekspedisi Kopassus TNI AD

Bangunan SD Muhammadiyah yang Atapnya Ambrol Ternyata Baru Diserahterimakan Agustus 2021

Kamis, 10 November 2022 - 06:50:00 WIB
 Bangunan SD Muhammadiyah yang Atapnya Ambrol Ternyata Baru Diserahterimakan Agustus 2021
Beginilah kondisi atap bangunan SD Muhammadiyah Bogor, Playen yang ambrol. (foto: istimewa)

GUNUNGKIDUL, iNews.id- Guna menguak penyebab ambrolnya atap gedung lantai 2 SD Muhammadiyah Bogor Playen, Sat Reskrim Polres Gunungkidul telah memeriksa 10 orang saksi. Kendati demikian, polisi belum menetapkan tersangka.

Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Mahardian Dewo Negoro menuturkan, usai kejadian Selasa (8/11/2022) pagi sampai Rabu (9/11/2022) siang pihaknya bekerja secara maraton. Terlebih Kapolres Gunungkidul telah memberikan atensi khusus kasus ambruknya atap SD saat pembelajaran berlangsung.

Mahardian mengatakan setidaknya ada 10 saksi yang mereka periksa di antaranya dari pihak sekolah, kontraktor dan juga komite sekolah. Namun sampai saat ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.

"Untuk penetapan tersangka sampai saat ini memang belum dilakukan," tutur dia, Rabu (9/11/2022).

Penetapan tersangka memang belum bisa mereka lakukan karena sampai saat ini masih memenuhi terlebih dahulu bukti-bukti di lapangan. Tujuannya agar dalam penyelidikan ini nanti akan benar-benar menunjuk siapa yang harus bertanggungjawab dalam ambruknya atap tersebut.

Dia mengakui jika pemborongnya juga sudah mereka panggil untuk menjalani pemeriksaan. Di mana sudah dua orang pemborong yang mereka periksa. Namun demikian,  sampai saat ini pihaknya belum menahan satu orangpun dalam peristiwa ini.

"Ya karena memang masih dalam tahap pemeriksaan dan melengkapi alat bukti. Ndak, belum ada yang ditahan," ujarnya.

Sampai saat ini, pihaknya juga belum bisa menwntukan jenis pelanggaran ataupun kelalaian apa yang mengakibatkan atap bangunan lantai dua ambrol. Sehingga untuk pasal-pasal yang akan mereka sangkakan juga masih mereka dalami. 

Mahardian menandaskan pihaknya masih terus mendalami kasus ini. Tujuannya agar lebih jelas dan pastinya, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan tehnis oleh ahli dari UGM.

Untuk TKP saat ini statusnya masih status quo sampai pemeriksaan dari ahli selesai dilaksanakan. Selama belum selesai pemeriksaan maka pihaknya belum mengizinkan dari pihak manapun untuk masuk ke dalam ruangan.

"Jadi ruangan tersebut masih steril dan tidak boleh digunakan terlebih dahulu," ujar dia.

Sebelumnya, Kapolsek Playen AKP Hajar Wahyudi dalam assesment sesaat setelah kejadian menyebut bangunan kelas yang roboh tersebut dibangun pada Mei 2021 dan diserahterimakan bulan Agustus 2021. Bangunan tersebut dikerjakan sebuah CV yang dipimpin warga Sleman. "Nilai kontrak bangunan tersebut 600 juta rupiah," ujarnya.

Dan ketika mengerjakan proyek tersebut, pihak kontraktor bekerjasama dengan pihak lain. Dan sebagai pendanaan berasal dari Bank BDW sebesar 540 juta dan sisanya dari sekolah.

Hajar menyebut, penyebab roboh dimungkinkan karena bangunan gedung yang tidak sesuai konstruksi dan kerangka bangunan/galfalum  tidak bisa menahan beban genting yang terlalu berat dan basah.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut