GUNUNGKIDUL, iNews.id – Banjir setinggi tiga meter merendam gedung SMKN 1 Tanjungsari, Gunungkidul, DIY, usai diguyur hujan intensitas tinggi, Minggu (17/3/2019). Akibatnya akitivitas belajar mengajar para siswanya diliburkan sementara.
Kepala SMKN 1 Tanjungsari Muhammad Ikhsanudin mengungkapkan, kawasan sekolahnya memang selalu menjadi langganan banjir. Saat datang hujan deras, bangunan sekolahnya tergenangi banjir. Kondisi ini hanya mengakibatkan proses pembelajaran terhenti, namun sejumlah fasilitas sekolah juga mengalami kerrusakan.
Banjir dan Longsor Kepung DIY, 2 Warga Meninggal dan 5.046 Mengungsi
“Setiap tahunnya sekolah ini selalu kebanjiran saat musim penghujan,” ujar Ikhsanudin, Senin (18/3/2019).
Dia menjelaskan, hal tersebut ditengarainya akibat sistem pembuangan air yang kurang baik. Saat hujan deras, resapan air yang dibuang melalui goa vertikal atau luweng tak dapat terserap sehingga meluber dan menggenangi sekolah.

BMKG Keluarkan Rekomendasi Cuaca Ekstrem 5 Kabupaten/Kota di DIY
Salah satu siswa kelas XII SMKN 1 Tanjungsari Dimas Kurniawan berharap banjir segera surut agar proses pembelajaran bisa kembali normal. Apalagi saat ini para siswa sedang bersiap mengikuti ujian akhir.
"Semoga banjirnya cepat surut agar kami bisa melanjutkan pelajaran,” ucapnya.
Diketahui, kondisi cuaca ekstrem ditandai hujan deras tidak hanya mengguyur Gunungkidul, namun merata di lima/Kabupaten kota di DIY. Musibah ini bahkan menelan dua korban jiwa di Kecamatan Imogiri, Bantul.
Dikabarkan ada sejumlah orang yang ditengarai hilang dan belum bertemu dengan keluarga. Namun informasi juga simpangsiur, karena ada kabar dirawat di rumah sakit.
“Kami masih terus update informasi dan memantau langsung kondisi di lapangan,” kata Manager Pusdaops BPBD DIY Danang Syamsurizal.
Di Kabupaten Kulonprogo, sekitar 500 pengungsi yang bertahan di Stadion Cangkring, yang berasal dari empat desa di Desa Tayuban, Panjatan, Depok dan Desa Bendungan Wates.
Editor: Donald Karouw













