Baru 35 Persen Perusahaan di Kulonprogo Lindungi Pekerja dalam Program BPJS Ketenagakerjaan

KULONPROGO, iNews.id - Belum semua perusahaan di Kabupaten Kulonprogo memberikan perlindungan terhadap pekerja. BPJS Ketenagakerjaan mencatat baru sekitar 1.600 perusahaan atau 35 persen pemberi kerja yang memasukkan pekerja sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. 

“Untuk Kulonprogo coverage-nya baru sekitar 35 persen, ini masih kecil,” kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kulonprogo Deden Rinifiandi di sela sosialisasi Kepatuhan Program BPJS Ketenagakerjaan bersama Kejaksaan Negeri Kulonprogo, Rabu (17/5/2023). 

Baca Juga

Anies Baswedan Hadiri Milad ke-21 DPW PKS Jati Jaya di Jogja

Menurutnya, perusahaan di Kulonprogo ada yang bekerja di sektor formal dan nonformal. Yang di sektor formal inilah yang terus disasar agar memberikan perlindungan terhadap hak-hak pekerja. Seperti diatur dalam UU 24 tahun 2024 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

“Aturan sudah ada. Kita tidak bisa bekerja sendiri makanya harus berkolaborasi dengan institusi lain baik melalui pemda maupun aparat penegak hukum,” ujarnya.   
 
Ada beberapa program yang bisa diberikan kepada pekerja, mulai dari Jaminan Kecelakaan kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun bahkan sampai Jaminan Kehilangan pekerjaan. BPJS Ketenagakerjaan akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi agar pemberi kerja melindungi hak-hak pekerja salah satunya melalui BPJS Ketenagakerjaan.

Baca Juga

Kualitas Soal ASPD DIY Dikeluhkan Siswa, Banyak Soal yang Tak Terbaca

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Yogyakarta, Teguh Wiyono mengatakan, mereka akan terus menggandeng berbagai elemen yang ada di masyarakat menaikkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dalam perusahaan. Salah satunya dengan mengoptimalkan peran Bhabinkamtibmas yang ada di setiap desa. 

“Bhabinkamtibmas ini sangat dekat dengan masyarakat sehingga bisa bisa ikut berperan dalam memberikan edukasi manfaat program BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.

Editor: Kuntadi Kuntadi