Baru Ada 9, Bisnis Pertashop di Bantul Masih Terbuka Lebar
BANTUL, iNews.id - Bisnis pertashop masih terbuka lebar di Bantul. Hingga saat ini baru ada sembilan pertashop di wilayah paling selatan di DIY ini.
Komite BPH Migas, Wahyudi Anas mengungkapkan, Pertamina saat ini mengembangkan pertashop sebagai produk bisnis baru yang bisa diakses oleh masyarakat
“Bisnis ini terbuka lebar bagi masyarakat, kalau SPBU ada aturan jarak minimal tiap SPBU, kalau pertashop tidak. Di Bantul baru ada sembilan dan peluang bisnis ini masih terbuka sangat lebar,” kata Wahyudi Anas saat acara sinergitas DPR RI dan BPH Migas dalam rangka sosialisasi kinerja dan penyuluhan regulasi BPH Migas Tahun Anggaran 2021 di Graha GPC Imogiri Bantul, Sabtu (2/9/2021).
Wahyudi menyebut jika masyarakat ingin membuka usaha ini maka syarat utamanya adalah memiliki lahan seluas minimal 200 meter persegi, izin dari desa dan dokumen persyaratan lainnya.
“Syarat luas lahan ini untuk keamanan sekaligus untuk manuver kendaraan. Namun pertashop ini pelangganya biasanya didominasi sepeda motor,” ujranya.
Meski demikian pertashop tidak melayani BBM bersubsidi. Pertashop atau oleh masyarakat sering disebut sebagai pom mini itu hanya melayani produk pertamax
Sales Branch Manager PT Pertamina Persero area Yogyakarta, Bastian Wibowo mengatakan, program ini bertujuan untuk mendekatkan akses BBM ke masyarakat.
Syarat untuk mendirikan Pertashop tidak berdasarkan jarak namun selama ada potensi maka akan dievaluasi oleh pihak Pertamina.
“Jarak antar Perthasop tidak ada aturan tergantung kebutuhan. Bisnis pertashop adalah bisnis masyarat. Bisa perorangan yang penting punya badan hukum,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi