get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Gunungkidul Ini Jadi Favorit Wisatawan Lokal, Cocok untuk Weekend Trip

BBPOM Yogyakarta Minta Sekolah Awasi Penjual Jajanan Bernitrogen Cair Termasuk Cikbul

Selasa, 17 Januari 2023 - 15:14:00 WIB
BBPOM Yogyakarta Minta Sekolah Awasi Penjual Jajanan Bernitrogen Cair Termasuk Cikbul
BBPOM Yogyakarta meminta sekolah mengawasi potensi penjualan jajanan anak mengandung nitrogen cair. (Foto : Ist)

YOGYAKARTA, iNews.id - BBPOM Yogyakarta meminta sekolah mengawasi potensi penjualan jajanan anak mengandung nitrogen cair. Salah satu jajanan yang mengandung nitrogen air adalah ciki ngebul (cikbul). 

Kepala BBPOM Yogyakarta Trikoranti Mustikawati menyebut pihaknya sudah meminta sekolah untuk melakukan pengawasan. "Sekolah kami minta melakukan pengawasan, kemudian juga berbagai tempat keramaian karena biasanya dijual di situ," ujar di Yogyakarta, Selasa (17/1/20223).

Trikoranti menyebutkan nitrogen cair yang salah satunya ditemukan pada jajanan anak-anak cikbul sangat berpotensi menimbulkan keracunan pada konsumen.

"Liquid N2 atau nitrogen cair seharusnya hanya digunakan sebagai bahan penolong pendingin atau pembeku akan tetapi berbahaya apabila tertelan sehingga seharusnya ada proses menghilangkan zat tersebut," ujarnya.

Trikoranti menyebutkan jangan sampai nitrogen itu dikonsumsi. "Jangan sampai cairan itu akhirnya kemakan ya. Karena akan memengaruhi seperti sesak napas, pusing, mual, muntah, bahkan juga bisa menyebabkan hilang kesadaran," kata dia.

Menurutnya cikbul dibuat melalui proses ekstrusi dari bahan baku tepung dan sudah ada izin edarnya. "Akan tetapi bermasalah dalam penyajiannya karena kemudian ditambahkan nitrogen cair dengan cara dituangkan maupun dicelup," ujarnya.

Menurut Trikoranti berdasarkan hasil pengawasan BBPOM Yogyakarta, mencatat dua penjual cikbul di dua lokasi di DIY dan telah diberikan pembinaan.

Meski hingga saat ini belum ada kasus keracunan akibat makanan cikbul di DIY, menurutnya pengawasan tersebut dilakukan merespon beberapa temuan di provinsi lain.

"Sebenarnya dari Yogyakarta tidak ada (korban keracunan) tapi ini laporan dari beberapa provinsi di Indonesia," ujar Trikoranti yang enggan menyebut lokasi penjualan tersebut.

Setelah melakukan pembinaan dengan menjelaskan potensi bahayanya, BBPOM Yogyakarta meminta keduanya tidak berjualan dulu sampai nanti ada kajian dari Kemenkes dan BPOM.

"Kami berharap setelah informasi bahaya penggunaan nitrogen cair pada makanan meluas, para penjual cikbul di DIY berhenti berjualan dengan sendirinya. Bukan hanya berbahaya untuk konsumen tapi sebetulnya juga untuk keselamatan diri (penjual) sendiri serta lingkungan tempat usahanya," kata dia.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut