get app
inews
Aa Text
Read Next : Residivis Narkoba Ditangkap di Denpasar, Sabu Hampir 1 Kg dan 897 Butir Ekstasi Disita

Begini Hebatnya Denjaka, Latihannya Dibuang ke Laut dengan Tangan dan Kaki Terikat

Selasa, 05 Oktober 2021 - 16:26:00 WIB
 Begini Hebatnya Denjaka, Latihannya Dibuang ke Laut dengan Tangan dan Kaki Terikat
Latihan Denjaka super berat. Salah satunya mereka dilempat ke laut dengan tangan dan kaki terikat. (Foto : Antara)

JAKARTA, iNews.id - TNI memiliki sejumlah pasukan elit. Salah satunya Detasemen Jala Mangkara atau lebih dikenal dengan sebutan Denjaka. Anggota Denjaka melalui latihan yang super berat, salah satunya harus mampu bertahan di laut lepas dengan tangan dan kaki terikat.

Detasemen ini awalnya dibentuk untuk penanggulangan teror aspek laut TNI Angkatan Laut (AL). Namun unit militer ini bisa ditugaskan di segala medan, seperti darat maupun udara. Anggota Denjaka direkrut dari personel Kopaska dan Taifib Korps Marinir TNI AL.

Saat ini Denjaka dipimpin Kolonel (Mar) Kresno Pratowo, perwira menengah TNI AL dengan jabatan Komandan Detasemen Jala Mangkara (Dandenjaka).

Pasukan gabungan Kopaska dan Yontaifib ini mempunyai tugas pokok untuk melakukan operasi antiteror, antisabotase dan operasi rahasia di laut yang tidak terdeteksi musuh.

Mereka yang menjadi bagian dari pasukan khusus ini telah menjalani pelatihan sangat berat. Setiap tahun hanya 50 orang yang lulus dari berbagai jenis ujian.

Lantas seperti bentuk latihan prajurit Denjaka? Selain fisik prima, calon Denjaka juga dituntut memiliki IQ tinggi. Selama menjalani pendidikan, teori di kelas hanya 20 persen.

Anggota Denjaka dididik di Bumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan dan harus menyelesaikan suatu pendidikan yang disebut PTAL (Penanggulangan Teror Aspek Laut). Lama pendidikan sekitar 9 bulan. Selebihnya di lapangan, seperti hutan, laut, bahkan udara. Mereka harus mempunyai kemampuan terbaik di darat, laut dan udara.

Anggota Denjaka dituntut mampu melaksanakan tugas rahasia secara sempurna. Untuk mencapai semua itu, diperlukan pendidikan yang sangat keras dan ketat. Mereka harus mampu menyusup dengan terjun payung, bergerak lincah di laut dengan daya tahan tinggi serta survive di darat.

Calon Denjaka ditempa di tengah ombak ganas di Laut Banyuwangi yang kerap menghanyutkan perahu nelayan. Dengan tangan dan kaki diikat, para prajurit tersebut dibuang ke laut ganas. Mereka harus mampu bertahan sekaligus menyelamatkan diri.

Kenapa ditempa dengan latihan yang keras? Jika sewaktu-waktu prajurit trimedia (menguasai medan darat, laut, dan udara) itu dibuang ke laut dalam keadaan tangan dan kaki terikat oleh musuh, mereka akan mampu menyelamatkan diri.

Setelah melawan ombak besar di laut, mereka juga dituntut bertahan hidup di hutan tanpa perbekalan. Bayangkan mereka hanya dibekali garam saja. Air minum pun tidak diperkenankan dibawa. Mereka dituntut memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia di hutan.

Di dalam hutan, mereka dilepas untuk melatih ketahanan fisik dan kemampuan perorangan dalam waktu berhari-hari. Tak jarang mereka harus memakan binatang liar untuk bertahan hidup seperti ular, monyet dan lain sebagainya.

Untuk latihan udara, mereka bukan lagi dilatih terjun tempur seperti prajurit biasa. Jika dalam terjun tempur, payung sudah terbuka ketika keluar dari pintu pesawat, prajurit Denjaka dilatih terjun bebas.

Latihan terjun bebas itu tidak hanya dilakukan siang hari tapi juga tengah malam. Dengan begitu, bila sewaktu-waktu masuk ke sasaran musuh, mereka tidak harus lewat darat atau laut yang mudah dideteksi lawan. Para Denjaka juga bisa diturunkan dari pesawat dengan ketinggian yang sulit terdeteksi musuh.

Pola rekrutmen Denjaka dimulai sejak pendidikan para dan komando. Selangkah sebelum masuk ke Denjaka, prajurit terpilih mesti sudah berkualifikasi Intai Amfibi.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut