get app
inews
Aa Text
Read Next : Profil Sarwo Edhie Wibowo, Kakek AHY yang Ditetapkan Pahlawan Nasional

Begini Kisah Letkol Anumerta Atang, Komandan Kopassus Pemberani

Selasa, 27 Juli 2021 - 15:01:00 WIB
 Begini Kisah Letkol Anumerta Atang, Komandan Kopassus Pemberani
Stadion Atang Soetrisna di Cijantung. (Foto: Foursquare).

JAYAPURA, iNews.id – Letkol Inf (Anumerta) Atang Sutresna namanya dikenang di stadion Mako Kopassus Cinjantung. Komandan Kopassus pemberani ini gugur saat pertempuran melawan Fretilin.

Pria kelahiran Tasikmalaya, 22 Agustus 1943, ini gugur ditembak pasukan Fretilin sesaat setelah mengibarkan Bendera Merah Putih di Kantor Gubernur Timor Portugis di Dili, Timor Timur (Timor Leste) dalam Operasi Seroja pada 7 Desember 1975.

Dikutip dari buku "Letjen (Purn) Soegito: Bakti Seorang Prajurit Stoottroepen", abituren Akademi Militer Nasional (AMN) 1965 yang kini bernama Akademi Militer (Akmil) harus kehilangan nyawanya saat kontak tembak merebut Kota Dili dari tangan Fretilin. 

Atang yang saat itu masih berpangkat Mayor diterjunkan bersama 35 prajurit Yonif Linud 501 Kostrad. Bersama 19 prajurit Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) yang kini bernama Kopassus. Dia ditugaskan merebut sejumlah lokasi strategis, seperti kantor gubernur, lapangan terbang dan pelabuhan.

Sebagai Komandan Detasemen Tempur (Dandenpur) I Nanggala V Grup 1 Kopassandha, Mayor Atang, juga mendapat tugas tambahan, yakni membantu mengamankan prajurit Korps Marinir yang akan mendarat melalui jalur laut dan mengibarkan bendera Merah Putih untuk memberi tanda lokasi telah direbut dari musuh.

Tepat tanggal 7 Desember 1975, menjelang subuh seluruh pasukan diterjunkan dari pesawat C-130 Hercules. Nahas, belum sempat mendarat, pasukan Fretilin menghujani pasukan Mayor Atang dengan tembakan membabi buta. Akibatnya, beberapa prajurit tewas terkena peluru saat payung masih mengembang di udara.

Setelah mencapai darat, Mayor Atang bersama dua anggotanya yakni, Koptu Sugeng dan Koptu Suhar bergerak maju untuk merebut tempat-tempat strategis. Di bawah hujan tembakan musuh, Mayor Atang kemudian meminta kedua anggotanya untuk mengibarkan bendera Merah Putih.

Namun upaya tersebut sulit dilakukan mengingat tempat pengibaran bendera berada di tengah lapangan kantor gubernur. Lokasinya yang sangat terbuka membuat ketiganya rawan terkena tembakan musuh.

Tetapi Mayor Atang tidak putus asa, dengan gigih dia memberikan tembakan perlindungan untuk kedua anggotanya, sekaligus mengalihkan perhatian musuh. Sementara itu, Koptu Sugeng dan Koptu Suhar dengan cepat berlari menuju tiang bendera. Keduanya langsung menurunkan bendera Fretilin dan menggantinya dengan bendera Merah Putih.

Namun, baru naik setengah tiang, tiba-tiba Koptu Sugeng merasakan ada peluru musuh yang mengenai kakinya. Kendati demikian, hal itu tidak meruntuhkan semangat kedua prajurit Kopassus itu. Keduanya tetap mengerek bendera Merah Putih hingga mencapai puncaknya. 

Setelah berhasil menaikkan Merah Putih, keduanya kemudian berlindung. Dalam posisi berlindung, Koptu Sugeng memeriksa kakinya. Beruntung, peluru hanya mengenai kantong minumannya.

Di tengah desingan peluru, Mayor Atang secara perlahan bergerak mendekati persembunyian musuh. Tindakan tersebut dilakukan untuk menghentikan tembakan musuh yang sangat gencar.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut