Berawal dari Hobi, Warga Bantul Sukses Budi Daya Burung Merak hingga Beromzet Rp100 Juta

BANTUL, iNews.id – Berawal dari hobi memelihara burung dan hewan, Dwi Susanto warga Argorejo, Sedayu, Bantul sukses membudidayakan burung merak. Setiap bulannya dia mampu menghasilkan omzet mencapai Rp100 juta.
Budi daya burung merak mulai digeluti Dwi Susanto sejak 2006 silam. Awalnya di tertarik dengan keindahan dan warna burung ini sehingga berusaha mencari referensi ke sejumlah pedagang. Namun, hal ini bukan perkara mudah karena burung ini di Indonesia menjadi salah satu satwa langka yang dilindungi undang-undang.
Dwi Susanto akhirnya mendapatkan tiga pasang burung merak yang didatangkan dari India dan Amerika Serikat. Burung merak ini jenisnya Merak Biru dan Merak Putih dari India serta Merak Cameo dari Amerika. Kini setelah hampir lima tahun, dia telah memiliki 30 pasang burung merak yang dipelihara di belakang rumahnya.
“Perawatannya mudah seperti merawat ayam kampung biasa. Hanya butuh ukuran kandang yang luas agar bulunya tidak rusak dan dipagari pakai kawat,” katanya, Senin (23/8/2021).
Pakannya juga hampir sama dengan pakan ayam, menggunakan pakan pabrikan. Agar tetap sehat, juga diberikan sayuran seperti kangkung, sawi dan taoge. Bahkan nasi dan makanan sisa juga bisa diberikan kepada urung ini seperti ayam pada umumnya.
Harga jual burung ini bervariasi tergantung usia, jenis, warna bulu dan kondisi kesehatannya. Sepasang anakan Burung Merak yang baru berusia satu bulan dijual dengan harga Rp10 juta. Sedangkan yang berusia lima bulan hingga satu tahun dibanderol Rp20 juta per pasang.
“Untuk dewasa yang siap dibudidayakan harganya Rp40 juta per pasang. Usianya sudah di atas 3 tahun,” katanya.
Sebelum masa pandemi Covid-19, dwi Susanto mengaku penjualannya sangat terbatas. Peminat burung ini sedikit karena harganya mahal. Namun selama masa pandemi Covid-19 justru meningkat hingga dua kali lipatnya. Mungkin banyak orang yang mencari kesibukan selama berada di rumah.
Burung hasil penangkaran Dwi Susanto sudah terjual di berbagai kota di Indonesia. Baik yang membeli dengan datang langsung maupun membeli secara online.
Editor: Kuntadi Kuntadi