Berlatar Belakang Kota Jogja, Film Mendung Tanpo Udan Bakal Hiasi Layar Lebar Tanah Air
BANTUL, iNews.id - Lagu Mendung Tanpo Udan karya Kukuh Prasetya Kudamai yang sempat ngehits dan banyak dinyanyikan ulang oleh Dheny Caknan ataupun nDarboy Genk bakal hadir dalam versi film layar lebar. Film yang dibuat dengan latar Kota Yogyakarta ini, diharapkan tayang pada akhir tahun nanti.
Syuting Film Mendung Tanpo Udan sepenuhnya dilakukan di Yogyakarta selama 15 hari. Film ini diproduksi Nant Entertainment dengan menggandeng sutradara pendatang baru Kris Budiman ini bernuansa drama-komedi.
Jalan cerita film ini diadopsi novel Mendung Tanpo Udan karya Fairuzul Mumtaz yang kemudian diolah dan dikembangkan oleh Kris Budiman dan Gianluigi Christoikov selaku penulis.
Proses syuting film ini melibatkan berbagai talenta di industri kreatif di tanah air. Sejumlah aktor nasional terlibat dalam film ini, seperti Erick Estrada sebagai Udan, Yunita Siregar sebagai Mendung, Marcel Darwin sebagai Will, Kery Astina sebagai Awan, Aulia Deas sebagai Petri dan aktris senior Yati Pesek sebagai Mbak Retno.
Beberapa seniman asli Yogyakarta, mulai dari Bimacho, Migga Sadewa, Alit Jabang Bayi, Wijil, Popo Java, Gepeng Kesana-Kesini, Shaggydog hingga Kukuh Prasetya Kudamai sendiri selaku pencipta lagu ikut terlibat. Sederet kreator konten dan seniman ibu kota, Tommy Limm, Elgi Purnama, Jenda McClover, Alit Shitlicious & Oom Leo Karaoke juga terlibat.
Kris Budiman mengatakan, secara garis besar film ini bercerita tentang perjalanan Udan seorang pemuda yang meletakan tujuan hidupnya di persimpangan jalan. Di bimbang antara mengejar idealismenya sebagai seorang musisi atau menjalani hidup secara realistis dengan bekerja seperti orang pada umumnya.
Kegalauan Udan dalam menentukan jalannya berdampak retaknya hubungan dirinya dengan Mendung, kekasih Udan yang memiliki cita-cita sebagai wanita karier dan lebih memilih untuk menjalani hidup secara realistis. Perjuangan Udan untuk membuktikan bahwa cita-citanya sebagai musisi dapat terwujud, tetapi juga memastikan agar Mendung tidak meninggalkan dirinya.
"Seluruh proses syuting di Yogyakarta dan menggunakan Bahasa Jawa sebagai sebagai bahasa utama di dalam setiap percakapan film ini," kata dia, Rabu (15/2/2023).
Editor: Kuntadi Kuntadi