BPBD Sebut Tidak Ada Ternak Pengungsi Merapi yang Dijual Murah

SLEMAN, iNews.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, DIY memastikan tidak ada ternak milik warga pengungsi Merapi dijual murah. Adanya kabar banyak ternak milik warga pengungsi darurat erupsi Gunung Merapi yang dijual murah jauh di bawah harga pasaran tidak benar.
"Saya sudah survei dan bertanya kepada warga, ternyata tidak ada ternak milik pengungsi yang dijual murah kepada makelar atau spekulan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Joko Supriyanto di Sleman, Sabtu (28/11/2020).
Menurut dia, memang ada beberapa warga Dusun Kalitengah Lor yang mengungsi dan menjual ternak miliknya. Namun ternak tersebut dijual sesuai dengan harga pasaran.
"Ternak warga yang terpaksa dijual itu tetap dihargai sesuai harga pasaran, kalaupun ada selisih itu tidak banyak jauh dengan harga pasaran. Misalnya satu ekor sapi harga pasaran Rp20 juta, mereka jual dengan harga Rp19 juta atau Rp18 juta," katanya.
Ia mengatakan, hampir semua alasan warga yang menjual ternak mereka karena alasan agar tidak repot mengurusnya, karena sedang berada di barak pengungsian.
"Warga yang menjual ternaknya juga lebih banyak karena ingin mengurangi beban dan agar tidak repot mengurus. Mereka mengurangi jumlah ternaknya, karena yang menjual ternak ini rata-rata mereka yang memiliki ternak lebih dari satu," katanya.
Joko mengatakan, BPBD Sleman juga telah memfasilitasi kandang penampungan ternak milik pengungsi di beberapa titik yang dinilai aman. Ada yang dititipkan di kandang komunal di daerah yang aman dan di kandang penampungan sementara.
"Kami juga membangun kandang penampungan di Lapangan Kalurahan Glagaharjo agar pengungsi yang berada di barak Glagaharjo dapat lebih dekat untuk mengurus ternaknya. Kandang penampungan ini cukup luas. Kami juga membuat bilik di dekat kandang penampungan sehingga pemilik dapat menjaga dan mengawasi ternaknya," katanya.
Editor: Ainun Najib