BPS Catat Kemiskinan DIY Capai 11,7 Persen, Terbanyak di Perkotaan
BANTUL, iNews.id – Jumlah warga miskin di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada awal 2019 ini mengalami penurunan. Hasil survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2019, jumlah warga miskin sebanyak 446.000 jiwa atau sekitar 11,7 persen dari penduduk DIY.
Angka ini mengalami penurunan dibanding dengan jumlah warga miskin pada September 2018 lalu 450.250 orang. “Pada Maret 2019, jumlah penduduk miskin di DIY sebanyak 448.470 orang atau 11,7 persen terhadap total penduduknya,” kata Kepala BPS DIY, Johanes de Britto Priyono di kantornya, Senin (15/7/2019).
Penduduk miskin di DIY, paling banyak terdapat di daerah perkotaan. Pada Maret 2019, jumlah penduduk miskin di wilayah perkotaan DIY tercatat sebanyak 304.660 orang atau lebih dua kali lipat jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan yang banyaknya 143.810 orang.
Meskipun demikian, kata dia, secara persentase jumlah penduduk miskin di perdesaan lebih banyak dibandingkan di perkotaan yang mencapai 13,89 persen. Sedangkan penduduk miskin di perkotaan sebanyak 10,89 persen.
Selama periode Maret 2018 - Maret 2019, jumlah dan persentase penduduk miskin di wilayah perkotaan menunjukkan fluktuasi. Pada Maret 2018, jumlah penduduk miskin perkotaan tercatat sebanyak 305.240 orang. Selanjutnya, pada September 2018 turun sebesar 2,22 persen atau menjadi 298.470 orang. Namun, pada Maret 2019, jumlah penduduk miskin kembali meningkat menjadi 304.660 atau terjadi kenaikan sebesar 6,2 persen.
Secara persentase, tingkat kemiskinan di perkotaan juga menunjukkan pola yang sama dengan pergerakan jumlah penduduk miskin secara absolut. Pada Maret 2018, persentase penduduk miskin sebanyak 11,03 persen. Selanjutnya pada September 2018, persentase penduduk miskin di perkotaan turun menjadi 10,73 persen. Kemudian, pada Maret 2019, persentase penduduk miskin menjadi 10,89 persen.
Sementara itu, pada periode yang sama, jumlah dan persentase kemiskinan di perdesaan menunjukkan trend penurunan yang konsisten. Selama satu tahun terakhir, jumlah penduduk miskin mengalami penurunan dari 154.860 orang pada Maret 2018 menjadi 151.780 orang atau turun 1,99 persen pada September 2018. Pada Maret 2019, jumlahnya kembali turun menjadi 143.810 orang.
“Selama satu tahun terakhir, persentase penduduk miskin perdesaan turun dari 15,12 persen menjadi 13,89 persen,” katanya.
BPS juga mencatat garis kemiskinan DIY pada awal Maret 2019 sebesar Rp423.026 per kapita per bulan. Garis kemiskinan tersebut meningkat 4,13 persen dari kondisi September 2018 yang besarnya Rp 414.899 per kapita per bulan.
Menurut Priyono, komoditi makanan masih mendominasi pembentukan Garis kemiskinan, dibanding komoditas lain dluar makanan. Pada Maret 2019, Garis Kemiskinan Makanan tercatat sebesar Rp310.947 per kapita per bulan dan kontribusinya terhadap Garis Kemiskinan sebesar 71,97 persen. Sementara pada saat yang sama, garis kemiskinan nonmakanan sebesar Rp 121.079 per kapita per bulan dan berkontribusi sebesar 28,03 persen terhadap garis kemiskinan.
Editor: Kastolani Marzuki