Bregada Sosromenduran, Penjaga Keamanan yang Jadi Ikon Baru Wisata di Malioboro
YOGYAKARTA, iNews.id - Kampung Wisata Sosromenduran siap menyambut kunjungan wisatawan yang sedang berlibur di Kota Yogyakarta. Kampung yang terletak di kawasan Malioboro ini, kini dilengkapi dengan bregada yang bakal menjadi ikon baru wisata di Malioboro.
Bregada merupakan kesatuan prajurit yang mengamankan Keraton Yogyakarta yang keberadaannya sampai saat ini masih dilestarikan. Dalam perkembangannya bregada kini banyak lahir di berbagai kampung di Kota Yogyakarta. Salah satunya Bregada Sosromenduran yang ada di Kampung Wisata Sosromenduran, Yogyakarta.
Bregada ini menjadi simbol keamanan kampung sekaligus daya tarik wisata. Bregada ini menggunakan pakaian merah dan alat musik berupa drum, bende, seruling dan juga senjata berupa tombak mirip dengan Bregada Lombok Abang. Bedanya bregada ini lebih sebagai daya tarik wisata.
“Bregada ini tugasnya mengamankan destinasi wisata, menyebarluaskan informasi tentang kepariwisataan ke pengunjung yang datang,” kata Sekretaris Kampung Wisata Sosromenduran sekaligus Koordinator Bregada Sosromenduran, Edy Subagyo, Kamis (10/11/2022).
Bregada ini juga bertugas menyambut tamu hotel khususnya di Patra Malioboro Hotel. Kampung Sosromenduran telah bekerja sama dengan manajemen hotel untuk melakukan pemberdayaan msyarakat sekaligus mengembangkan potensi budaya lokal.
“Tahun ini kami dibantu Rp40 juta untuk pengadaan seragam, alat musik hingga pusaka,” katanya.
Sales Manager Patra Malioboro Hotel Tiara Sandi mengatakan, melalui program Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) mereka menyalurkan bantuan untuk pengadaan seragam dan kelengkapan bregada di Sosromenduran. Ini menjadi komitmen perusahaan untuk ikut menjaga budaya yang ada di Yogyakarta.
“Bregada ini hanya muncul dalam sekaten dan perayaan tertentu, untuk mengenalkan kepada wisatawan kami mendukung adanya bregada di Sosromenduran,” katanya.
Ke depan, warga juga akan diberikan pelatihan pembuatan miniatur bregada dalam wujud suvenir. Tidak hanya itu manajemen juga akan mendukung dari sisi pemasaran.
“Kami ingin masyarakat lebih berdaya mengubah kampung menjadi lebih ramah kepada wisatawan,” katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin