Cerita Rakyat Yogyakarta, Asal Usul Gunung Merapi Dulu Dihuni 2 Empu Sakti
YOGYAKARTA, iNews.id – Cerita rakyat Yogyakarta, asal usul Gunung Merapi yang melegenda. Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan DIY dengan ketinggian mencapai 2.968 mdpl, sesuai cerita rakyat terbentuk dari perseteruan dua empu sakti dengan batara dan dewa dari Khayangan.
Bagaimana asal usul mengenai Gunung Merapi ini? Berikut cerita rakyat Yogyakarta, asal usul Gunung Merapi.
Pada dahulu kala, di daerah utara tanah Jawa tepatnya di lokasi keberadaan Gunung Merapi, merupakan kawasan hutan yang sangat lebat. Di hutan ini hiduplah 2 orang empu pembuat keris yang sangat sakti.
Mereka adalah Empu Rama dan Empu Pamadi, yang selalu menyalakan tungku perapiannya untuk membuat keris. Mereka membuat keris tanpa bantuan alat-alat lain dan hanya mengandalkan tangan kosong untuk menempa dan menghaluskan keris yang masih panas.
Sedangkan nan jauh di sisi selatan dari hutan tersebut terdapat sebuah gunung di daerah pantai dengan bebatuan karang. Gunung tersebut bernama Gunung Jamurdipa yang sudah tidak aktif.
Pada suatu hari, Batara Narada dan Dewa Penyarikan berkeliling dan mengamati keadaan Gunung Jamurdipa dari atas langit. Setelah berkeliling dan mengamati keadaan Gunung Jamurdipa, Batara Narada dan Dewa Penyarikan kembali ke kayangan.
“Bagaimana hasil penyelidikan kalian di Gunung Jamurdipa?” ucap Batara Dewa.
Batara Narada dan Dewa Panyarikan menjelaskan kondisi Gunung Jamurdipa lah yang menyebabkan Pulau Jawa miring ke arah selatan dan harus segera memindahkan gunung tersebut ke daerah tengah agar Pulau Jawa tidak semakin tenggelam.
Kedua juga menjelaskan ada lokasi di sisi tengah berupa hutan lebat yang bisa untuk lokasi gunung. Mendengat penuturan ini, Batara Guru memerintahkan Batara Narada dan Bewa Panyarikan untuk datang ke daerah utara dan berdiskusi dengan kedua empu tersebut.
Empu Rama dan Empu Pamadi yang sedang melihat hasil pahatan kerisnya, terkejut melihat kedatangan Batara Narada dan Dewa Panyarikan ke tempat tinggalnya. Batara Narada kemudian menyampaikan maksud kedatangannya untuk minta izin mengenai pemindahan Gunung Jamurdipa karena Pulau Jawa bisa tenggelam. Keduanya juga memohon kedua empu untuk berpindah dari hutan.
Mendengart penuturan ini, Empu Rama dan Empu Pamadi menolak permohonan itu. Sebab jika mereka pindah kualitas keris yang dihasilkan tidak akan sebagus yang mereka buat selama ini.
Perundingan lama kedua belah pihak tidak ada titik temu. Akhirnya Batara Narada membujuk kedua empu dengan cara yang kasar. Namun kedua empu bersikeras mempertahankan wilayahnya sehingga terjadilah pertarungan. Pertarungan sengit terjadi cukup lama dan tidak ada tanda tanda akan adanya pemenang hingga keesokan harinya.
Dengan terpakasa Batara Narada dan Dewa Penyarikan kembali ke kayangan untuk memberitahukan berita tersebut kepada Batara Guru. Mendengar hal tersebut, Batara Guru memerintahkan Batara Narada dan Dewa Panyarikan untuk memindahkan Gunung Jamurpadi ke hutan tersebut meskipun 2 empu sakti itu tidak mau pindah.
Batara Narada dan Dewa Panyarikan kemudian membawa Gunung Jamurdipa terbang dari selatan ke Utara untuk dipindahkan. Disisi lain Empu Rama dan Empu Pamadi terkejut melihat sebuah benda besar terbang diatas mereka. Gunung Jamurdipa jatuh dan menimpa kedua empu tersebut.
Gunung Jamurdipa sudah resmi berpindah lokasi namun dari atas puncak gunung, keluar asap putih yang ternyata berasal dari tungku perapian kedua empu membuat keris. Sejak itu Gunung Jamurdipa lebih dikenal dengan nama Gunung Merapi.
Itulah cerita rakyat Yogyakarta, asal usul Gunung Merapi yang terkenal kokoh dan gagah. Pelajaran dari cerita rakyat tersebut yang bisa kita ambil adalah, jangan menggunakan kekerasan atau cara jahat untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.
Editor: Kuntadi Kuntadi