China Segera Produksi Massal Drone Torpedo Nuklir
Setiap torpedo akan dilengkapi reaktor nuklir sekali pakai serta didesain mampu mengarungi bawah laut pada kecepatan sekitar 60 km per jam selama 200 jam.
Guo Jian, ilmuwan Institut Energi Atom China, menjelaskan dalam makalah yang diterbitkan Journal of Unmanned Undersea Systems, ada perbedaan mendasar antara desain drone mereka dan Poseidon Rusia.
“Berkat fleksibilitas tinggi dan biaya rendah, kendaraan bawah air tak berawak yang dilengkapi sistem tenaga nuklir ini dapat digunakan sebagai kekuatan konvensional seperti kapal selam serang, bukan sebagai rudal nuklir," ujarnya.
Guo menambahkan senjata China bisa digunakan untuk pengintaian, pelacakan, hingga serangan strategis.
Kapal selam Poseidon Rusia disebut-sebut mampu meratakan seluruh kota atau wilayah lebih luas menggunakan senjata nuklir berdaya ledak dua megato, sekitar 100 kali lebih kuat daripada bom yang dijatuhkan di Hiroshima.
Editor: Ainun Najib