CIA Dipuji Biden lantaran Ungkap Rencana Serangan Rusia ke Ukraina
LANGLEY, iNews.id - Badan Intelijen Pusat (CIA) mendapat sanjungan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. CIA dinilai sudah memperingatkan dunia tentang rencana Rusia menyerang Ukraina
Biden menilai jika agen intelijen itu memiliki keberanian. Hal ini disampaikan Joe Biden dalam pidato merayakan 75 tahun berdirinya CIA, Jumat (8/7/2022).
Dalam kesempatan itu Biden mengaku telah berinteraksi erat dengan badan intelijen tersebut selama 52 tahun.
Awal interaksi terjadi saat dia bergabung dengan komisi di Senat untuk menyelidiki kasus eksperimen pengendalian pikiran serta pelanggaran CIA.
Lebih lanjut dia mengatakan, dari informasi intelijen yang dikumpulkan, CIA berhasil mengungkap rencana Putin sehingga memungkinkan AS untuk memberi peringatan kepada negara-negara lain mengenai potensi perang. Putin memerintahkan operasi militer khusus ke Ukraina pada 24 Februari.
"Berkat kerja luar biasa para profesional intelijen, kita bisa memperingatkan dunia apa yang direncanakan Vladimir Putin di Ukraina. Mengekspos buku pedoman Putin membuat lubang besar dalam kepura-puraan dan mendiskreditkan kebohongannya tentang apa yang kita lakukan di Ukraina," kata Biden, dikutip dari Reuters.
Sebelum menginvasi Ukraina, Rusia mengumpulkan lebih dari 100.000 pasukan di perbatasan kedua negara. Putin berulang kali menuduh AS dan negara Barat lainnya sengaja menjerumuskan Rusia ke dalam perang.
Lebih lanjut Biden menyampaikan harapan kepada CIA serta peran pentingnya bagi kepemimpinan AS. Bukan hanya itu, dia menyinggung soal Sindrom Havana, serangan fisik terhadap para pejabat AS serta agen di luar negeri.
"Kesehatan fisik dan kebugaran Anda sangat penting bagi saya serta bagi kepemimpinan di sini di CIA," kata Biden.
Sindrom Havana, diberi nama seperti itu karena kasus pertama ditemukan di Kuba, telah memengaruhi sekitar 200 diplomat dan agen intelijen AS yang bertugas di seluruh dunia. Para pejabat AS menuduh Rusia dan Kuba berada di balik penyakit yang ditandai dengan gejala pusing serta gangguan pengeliharan dan pendengaran tersebut.
Editor: Ainun Najib