Dampak Kemarau Panjang, 20.000 Warga Gunungkidul Kesulitan Air Bersih
GUNUNGKIDUL, iNews.id - Dampak Kemarau panjang mulai dirasakan warga di Kabupaten Gunungkidul. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mencatat ada 20.000 jiwa yang terdampak kekeringan dan kesulitan mendapatkan air bersih.
“Yang terdampak itu sekitar 20.000 jiwa, tetapi dengan musim kemarau seperti saat ini bisa bertambah,” kata Kepala BPBD Gunungkidul Purwono, Kamis (10/8/2023).
Kekeringan mulai melanda Kabupaten Gunungkidul sejak beberapa bulan terakhir, setelah hujan tidak lagi turun. Kondisi ini mengakibatkan sejumlah mata air mengering. Bahkan sejumlah telaga juga tidak lagi memiliki air.
Kekeringan yang melanda Gunungkidul tidak lepas dari kondisi geografis yang berada di perbukitan. Hal ini menjadikan pasokan air bersih dari PDAM tidak bisa menjangkau seluruh wilayah.
BPBD Gunungkidup memiliki anggaran sekitar Rp200 juta untuk memenuhi kebutuhan dropping air bersih. Anggaran ini diperkirakan bisa untuk 500 tangki, sehingga kebutuhan dropping air bersih masih kurang. BPBD juga menggandeng donatur dan relawan dengan membuka donasi.
Sejauh ini ada 11 kapanewon yang mulai mengalami kekeringan. Namun kondisi darurat sudah terjadi di empat kapanewon yakni di Saptosari, Panggang, Gedangsari dan Rongkop.
“Warga yang kesulitan bisa mengajukan bantuan air bersih,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi