Dampak Pandemi Covid-19, Pedagang Bunga Tabur Keluhkan Sepinya Penjualan
KULONPROGO, iNews.id - Sejumlah pedagang bunga tabur di Kabupaten Kulonprogo mengeluhkan sepinya penjualan selama bulan Syakban. Meski tradisi Nyadran atau ziarah kubur masih ada, namun daya beli masyarakat turun.
Salah seorang pedagang Susilowati mengatakan, setiap tahun dirinya menjadi pedagang bunga tabur musiman pada bulan Syakban menjelan Ramadan. Sebelum pandemi Covid-19 setiap harinya bisa menjual puluhan kilogram bunga. Biasanya dia menjual 30 kilogram dari setiap jenis bunga. Sedangkan tahun ini hanya 10 kilogram itupun tidak habis.
“Turunnya mencapai 75 persen. Sekarang yang beli sedikit,” kata Susilowati.
Sebelum pandemi dia bisa mendapatkan omzet sekitar Rp3 juta hingga Rp5 juta. Namun tahun ini hanya sekitar Rp1 juta. Itupun banyak bunga yang terpaksa dijual murah karena sudah layu dan tidak laku.
”Yang penting sekarang kembali modal sudah senang, karena memang daya beli masyarakat turun,” katanya yang sudah 30 tahun jadi pedagang bunga tabur musiman.
Editor: Kuntadi Kuntadi