YOGYAKARTA, iNews.id - Puluhan mahasiswa dari berbagai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Jateng-DIY menggelar aksi demonstrasi di depan Monumen Serangan Umum 1 Maret, Titik Nol Kilometer, Kota Yogyakarta, Rabu (29/11/2023).
Mereka menyerukan rakyat untuk melawan politik dinasti sambil membawa jagung yang telah dikupas separuh.
Aliansi Mahasiswa Jogja Turun ke Jalan, Kritik Matinya Demokrasi di Indonesia
Massa yang memakai pakaian berwarna hitam dengan tulisan Republik Rasa Kerajaan. Mereka berasal dari BEM UGM, UMY, UII, UPN, Utidar, Universitas Muhammadiyah Magelang dan berbagai universitas lainnya
Mereka memulai aksi sekitar pukul 16.45 WIB dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Mereka berkumpul untuk menyuarakan kebingungan demokrasi yang terjadi saat ini.
Putusan MK Batas Usia Capres-Cawapres, Mahasiswa Jabar Sebut Pengkhianatan Demokrasi
Ketua BEM KM UGM, Geilbran Muhammad Noor mengatakan, mahasiswa turun ke jalan menyuarakan keresahan rakyat Indonesia. Sebab demokrasi Indonesia tidak sedang baik-baik saja karena dirusak oleh sekelompok orang yang ingin mempertahankan kekuasaan dengan oligarki.
"Demokrasi yang baru seumur jagung ini telah dirusak oleh sejumlah orang yang haus kekuasaan," kata dia.
Dia mengatakan, Mahkamah Konstutusi telah membuat keputusan yang kontroversial dan juga ada intervensi dari pihak luar. Mahkamah konstitusi telah berubah menjadi Mengkakang Konstitusi. "Ini harus kita lawan. Tidak boleh diam," ucapnya.
Ketua BEM UII, Muhammad Rayhan menambahkan, saat ini demokrasi di Indonesia tidak sedang baik-baik saja. Partisipasi rakyat terhadap demokrasi telah dikebiri, telah dipotong dan dibakar oleh penguasa.
"Hari ini pihak-pihak yang kita berikan mandat telah menghianati sedemikian rupa Bagaimana politik dinasti dijalankan politik dinasti diupayakan oleh oligarki kekuasaan," ujarnya.
Dia menambahkan, gerakan mahasiswa ini adalah awal mula dari sebuah langkah besar nantinya. “Hari ini sudah ada 20an universitas yang bergabung menyuarakan keresahan bangsa,” katanya.
Editor: Kastolani Marzuki