Dilaunching Wamenkeu, Gedung Kuliah Tepadu UIN Sunan Kalijaga Didanai dengan Skema SBSN

SLEMAN, iNews.id - Wakil Menteri Keuangan Prof Suahasil Nazara melaunching gedung kuliah terpadu kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan kalijaga Yogyakarta yang dibangun dengan skema SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) tahun 2022, Jumat (8/7/2022). Wamen juga menandatangani prasasti Penanda Aset SBSN Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Tahun 2016 dan 2018.
 
“Setelah Delta (Covid-19) mereda pemerintah tahun ini menggencarkan proyek-proyek pembangunan, dengan mengalokasikan dana pembangunan yang dikeluarkan dari SSBN,” kata Suahasil. 

Menurutnya, alokasi dana SSBN untuk pembangunan infrastuktur menjadi utang yang memenuhi kriteria syariah. Dana harus digunakan untuk pembangunan infrastuktur yang bermanfaat untuk kemaslahatan dan keberlanjutan pembangunan Ekonomi maupun SDM. 

Baca Juga

Sapi Kurban Presiden Jokowi Diserahkan ke Takmir Masjid Al Fatah Cangkringan Sleman

Pembangunan dengan skema SBSN di antaranya Gedung FEBI Utara dan Selatan IUN Suka yang sudah selesai dibangun. Gedung yang dibangun telah menghasilkan lulusan yang pintar, yang akan membangun ekonomi syariah Indonesia. 

“Kemanfaatan Gedung FEBI dapat melahirkan banyak alumni yang berkontribusi bagi pembangunan ekonomi syariah di Indonesia,” katanya. 

Baca Juga

19 Anggota Khilafatul Muslimin di Sleman Ikrar Setia ke NKRI

Dalam kunjungan ini, Wamenkeu juga didampingi Dirjen Pengelolaan Pembiayaan & Risiko, Luky Alfirman, Dirjen Perimbangan Keuangan, Astera Primanto Bakti, Kepala Lembaga Nasional Single Window, Muh Agus Rofiudin dan Direktur Pembiayaan Syariah Dwi Iriyanti Hadiningdyah.
 
Sementara Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof Al Makin mengatakan, UIN Sunan Kalijaga sudah mendapatkan 3 kali Grand SBSN dari Kementerian Keuangan. UIN Sunan Kalijaga menjadi satu satunya Perguruan Tinggi Islam yang berada di bawah naungan Kementerian Agama dengan akreditasi unggul.

“Tahun ini UIN Sunan Kalijaga menempati urutan pertama minat para Calon mahasiswa untuk melanjutkan pendidikannya. Setiap tahun ada 150.000 pendaftar dan yang diterima 4.500,” kataya. 

Baca Juga

Satu Tersangka Kekerasan di Babarsari Sleman Serahkan Diri

Sementara itu, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu   Luky Alfirman mengatakan, pengalokasian SBSN Proyek di DIY mulai dilaksanakan pada tahun 2015. Total alokasi SBSN sampai 2022 mencapai Rp2,6 triliun. 
 
“Dari Kementerian Agama alokasi terbesar untuk membiayai sektor pendidikan salah satunya gedung ini,” ujarnya.

Selain itu juga ada proyek yang didanai dengan SBSN yang sudah selesai pembangunannya. Proyek tersebut di antaranya jalur kereta api bandara YIA, dan Underpass Bandara YIA. 

Editor: Kuntadi Kuntadi