get app
inews
Aa Text
Read Next : Geger! Mancing Ikan di Sungai Progo, Siswa SMP di Bantul malah Temukan Mayat

Dilengkapi Monumen dan Museum Perjuangan, Jembatan Bantar Jadi Destinasi Sejarah

Jumat, 24 September 2021 - 20:40:00 WIB
Dilengkapi Monumen dan Museum Perjuangan, Jembatan Bantar Jadi Destinasi Sejarah
Bupati Kulonprogo Sutedjo menyusuri Jembatan bantar dengan sepeda. (foto: iNews.id/Kuntadi)

Ketua Dewan Kurator Museum Soesilo Soedarman yang turut melestarikan sejarah di Jembatan Bantar, Indroyono Soesilo  mengatakan, jembatan ini dirancang pada 1916 sebagai jembatan gantung dengan teknologi modern pada zamannya. Jembatan gantung dipilih karena Sungai Progo lebar dan kerap banjir sehingga dibuat 2 tiang pancang. 

Pembangunan dimulai 1917, namun terhenti  karena  harga  baja meroket pasca Perang Dunia I. Pembangunan dilanjutkan pada 1928 dan selesai 1929. Baja didatangkan dari Belanda lewat kapal laut dana diturunkan di Cilacap. Selanjutnya dibawa dengan kereta ke Stasiun Sentolo.

“Jembatan Bantar diresmikan oleh Gubernur Yogyakarta JE Jasper pada 17 Juni 1929. Total Pembangunan jembatan, sebesar 455.000 Gulden, dibagi rata antara Pemerintah Kolonial Belanda dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat,” katanya.  

Jembatan ini menjadi salah satu titik pertempuran Belanda dengan TNI melalui strategi perang gerilya. Pada  Februari 1949, pasukan TNI menyerang kedudukan Belanda di Jembatan Bantar. Selain itu juga pada 1 Maret 1949 untuk mencegah Belanda memperkuat kekuatan di Kota Yogyakarta yang diserang TNI.  

“Pada 1 Maret 1995, Jembatan Bantar diresmikan sebagai Monumen Perjuangan oleh Menko Polkam RI pada waktu itu, Jenderal (Purn) Soesilo Soedarman, selaku Ketua Umum Pagubuyan Wehrekreise III,” katanya.  

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut