Diminta Tunda Bertempur saat Ramadan, Pemimpin Chechnya Menolak, Sebut Bulan Jihad

MOSKOW, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov untuk menangguhkan pertempuran di Ukraina karena saat ini sedang bulan puasa. Namun permintaan Putin ini ditolak lantaran Ramadan justru bulan untuk berjihad.
Ramzan Kadyrov mengatakan Putin beranggapan rasa lapar dan haus saat puasa akan berpengaruh pada kemampuan para pejuang Muslim Chechnya berperang.
"Presiden Putin meminta saya untuk menangguhkan pekerjaan saya (berjuang bersama pasukan Rusia di Ukraina) di bulan Ramadan karena rasa lapar dan haus mempengaruhi kemampuan dalam perang. Tetapi saya mengatakan kepadanya bahwa Ramadan adalah bulan penaklukan dan jihad yang sesungguhnya dan itu pahalanya ganda," kata Kadyrov, dalam pernyataan pers yang dilaporkan media Rusia, dikutip dari shafaq, Selasa (5/4/2022).
Pemilik nama lengkap Ramzan Akhmadovich Kadyrov ini mengatakan Putin terkejut ketika dia mengatakan, para pasukan Muslim Chechnya yang berjuang bersama pasukan Rusia, memperoleh kekuatan spiritual dari berpuasa.
"Tuan Putin tersentuh oleh kebesaran Islam. Dia terkejut ketika saya mengatakan kepadanya bahwa kami memperoleh kekuatan spiritual dari berpuasa," katanya.
Kadyrov mengumumkan para pejuang Chechnya bertempur bersama tentara Rusia di Ukraina pada 25 Februari lalu. Dalam pidatonya, dia mengatakan Putin telah membuat keputusan yang tepat dan pejuang Chechnya akan mengikuti perintahnya.
Editor: Ainun Najib