Dinas Pariwisata DIY, Pastikan Objek Wisata Tetap Buka saat PPKM Level 3 Diberlakukan
YOGYAKARTA, iNews.id - Dinas Pariwisata DIY memastikan destinasi wisata akan tetap dibuka selama penerapan PPKM Level 3 pada libur Natal dan tahun baru (Nataru). Setiap destinasi diminta untuk melakukan pengetatan penerapan protokol kesehatan.
“Kemarin saya mendengar dari kebijakan (rencana PPKM Level 3) tersebut salah satunya adalah tempat wisata tetap dibuka, tidak ada penutupan,” kata Singgih usai membuka Jogja International Travel Mart (JITM) di Yogyakarta, Selasa (23/11/2021).
Meski begitu jumlah pengunjung dalam periode wkatu tertentu akan dibatasi. Pengelola juga harus menerapkan protokol kesehatan dan mewajibkan pengunjung menggunakan Aplikasi PeduliLindungi. Namun, Pemda DIY masih menunggu aturan detail pelaksanaan PPKM Level 3 secara tertulis
“Kami masih menunggu detail aturan kebijakan PPKM Level 3 yang akan tertuang dalam instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) yang kemudian ditindaklanjuti dengan instruksi gubernur (Ingub),” katanya.
Singgih belum bisa memastikan aturan teknis untuk tamu yang menginap di hotel. Apakah akan menggunakan aturan PPKM Level 2 dengan batas 70 persen atau aturan Level 3 dengan batas 50 persen kamar yang boleh diisi.
“Kami akan lakukan monitoring di objek wisata terkait pelaksanaan protokol kesehatan dan aplikasi PeduliLindungi,” katanya. Penerapan aturan PPKM Level 3 pada libur Nataru merupakan salah satu upaya dalam menekan kasus Covid-19. Jangan sampai kasus Covid-19 yang melandai kembali melonjak hanya karena sebagian warga beruforia menikmati liburan.
Saat ini jumlah pengunjung objek wisata per hari sekitar 2.000 sampai 3.000 orang dari data VisitingJogja. Sedangkan saat akhir pekan akan meningkat antara 6.000 sampai dengan 8.000 orang.
Komite Asean DPP Asita, Edwin Ismedi Himna berharap penerapan PPKM pada libur Nataru agar dibatalkan. Saat ini warga sudah terbiasa menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Pemberlakuan PPKM Level 3 dikhawatirkan akan berdampak terhadap bangkitnya industry pariwisata.
“Saat ini pariwisata sudah mulai bangkit dan okupansi hotel juga cukup tinggi,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi