Dinas Pariwisata Gunungkidul Pastikan Tak Ada Kenaikan Tarif Retribusi Wisata
GUNUNGKIDUL, iNews.id - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul memastikan tidak akan menaikkan tarif retribusi wisata, meski ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Informasi ini akan disosialisasikan melalui media sosial untuk menarik wisatawan.
“Tidak akan ada kenaikan tarif retribusi. Kenaikan harga BBM tidak berdampak pada pariwisata,” kata Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Arif Aldian, Jumat (9/9/2022).
Selama ini besaran retribusi wisata berkisar antara Rp5.000 sampai dengan Rp10.000 per orang. Tarif ini sudah termasuk asuransi.
Dinas akan mengintensifkan publikasi dan penyebaran informasi tidak adanya kenaikan tarif melalui akun media sosial. Harapannya bisa menarik kunjungan wisatawan untuk datang ke Gunungkidul.
”Publikasi ini diharapkan menjadi stimulus bagi wisatawan untuk tetap berkunjung ke destinasi wisata di Gunungkidul meskipun harga BBM saat ini naik,” katanya.
Diakuinya, pascakenaikan BBM yang cukup tinggi pasti akan berdampak terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Gunungkidul. Sebab sebagian besar wisatawan datang menggunakan moda transportasi darat.
"Kami belum bisa mengukur seberapa besar dampaknya. Mungkin baru akan terlihat saat akhir pekan," katanya.
Arif mengatakan Dispar akan melakukan evaluasi terkait dampak kenaikan harga BBM subsidi terhadap angka kunjungan wisata di Gunungkidul. Dispar juga telah melakukan rapat dengan pelaku usaha jasa pariwisata dan pelaku wisata di wilayah ini untuk mengantisipasi potensi penurunan kunjungan wisatawan.
"Saat ini, kami sedang membahas strategi supaya kunjungan wisatawan ke Gunungkidul tetap tinggi, meski harga BBM naik," katanya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gunungkidul Sunyoto mengatakan imbas kenaikan harga BBM subsidi akan sangat luas, termasuk operasional pariwisata.
"Kami bersama pemkab merumuskan strategi kunjungan wisatawan ke Gunungkidul tetap tinggi meski ada kenaikan harga BBM," katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi