YOGYAKARTA, iNews.id – Nama Bandara Baru Yogyakarta atau New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang sedang dalam proses pembangunan di Kulonprogo, DIY diubah menjadi Bandara International Yogyakarta (Yogyakarta International Airport/YIA).
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Gatot Saptadi mengatakan, perubahan atau revisi nama bandara ini dilakukan dengan banyak pertimbangan. Salah satunya makna NYIA yang dinilai para pemerhati bahasa kurang pas.
Bandara New Yogyakarta International Airport Mulai Beroperasi 29 April
“Namanya menjadi Bandara International Yogyakarta dan kalau bahasa Inggrisnya menjadi Yogyakarta International Airport,” kata Gatoto di Media Center, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (5/4/2019).
Menurut Gatot, dulu sempat muncul beberapa alternatif nama untuk bandara yang sedang dibangun di Temon, Kulonprogo. Dari usulan nama pahlawan, Sultan Agung hingga Nyi Ageng Serang. Namun belakangan disepakati dengan NYIA dan sekarang direvisi jadi YIA. “Kita sudah kirimkan surat perubahan nama ini ke pusat,” ucap Gatot.
Runway Selesai, NYIA Siap Didarati Pesawat
Gatot tidak berani memastikan kapan bandara ini akan mulai beroperasi dan melayani penerbangan. Sejak awal pemda DIY tidak pernah memberikan keterangan kapan bandara ini akan dirsmikan. Meskipun di masyarakat berkembang jika bandara ini mulai dioperasionalkan untuk penerbangan internasional mulai 7 April.
Gubernur, kata Gatot, pernah meminta agar pembangunan YIA tidak usah tergesa-gesa. Secara moderat bandara ini harus selesai di 2019. Jika dipasakan beroperasi di awal April, proses pembangunan juga masih harus dilakukan. “Kalau April operasional itu kan dengan standar minimal,” ucapnya.
General Manager Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Agus Pandu Purnama mengatakan, munculnya koreksi nama bandara ini telah disampaikan atas usulan gubernur. Perubahan nama ini juga telah direkomendasikan bersama dnegan DPRD DIY dan Bupati Kulonprogo. “Tidak masalah perubahan (nama bandara) ini. Selama proyek masih pakai NYIA,” kata Pandu.
Kode YIA juga sudah dipublikasikan secara international pada awal bulan Maret lalu. Sedangkan progress pembangunan diharapkan pada pertengahan sudah selesai untuk kebutuhan minimal. Sehingga pada akhir bulan diharapkan sudah bisa dilakukan operasional.
Saat ini Kementerian Perhubungan juga sedang melakukan verifikasi dan penilaian terhadap kesiapan sarana dan prasaran. Dari penilaian ini akan diikuti dengan rekomendasi yang harus ditindaklanjuti.
Editor: Kastolani Marzuki