Dinkes Gunungkidul Keluarkan Surat Edaran ke Faskes, Minta Obat Sirop Distop Sementara
GUNUNGKIDUL, iNews.id- Langkah cepat dilakukan Dinas Kesehatan Gunungkidul terkait antisipasi penyakit gagal ginjal akut pada anak. Dinkes langsung mengeluarkan surat edaran ke seluruh fasilitas kesehatan (faskes) di wilayah ini agar menghentikan sementara penggunaan obat sirop.
Kelapa Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty memastikan telah membuat surat edaran ke seluruh faskes untuk sementara waktu menghentikan pemberian obat sirop.
"Tidak ada pemberian obat sirop dulu sampai ada penjelasan resmi dari pusat," ujarnya Rabu (19/10/2022).
Dia menyebut berdasarkan laporan, sebanyak 13 kasus ginjal akut pada anak ditemukan di DIY. Menindaklanjuti temuan kasus ini, Dinkes mengeluarkan surat edaran penghentian pemberian obat sirup pada pasien anak.
Imbauan ini dikeluarkan mengingat salah satu penyebab kemunculan ginjal akut pada anak diduga dari obat batuk sirop. Diduga ada kandungan dalam obat tersebut yang menjadi pemicu penyakit tersebut.
"Obat sirup menjadi penyebab penyakit gagal ginjal akut ini masih bersifat dugaan. Imbauan yang kami keluarkan sebagai upaya untuk meningkatkan kewaspadaan," ujarnya.
Sejauh ini Dinkes Gunungkidul belum menerima laporan resmi adanya kasus ginjal akut, khususnya pada kalangan anak-anak.
Namun dia tetap meminta masyarakat waspada dan melakukan antisipasi secara dini, terutama jika mendapati gejala kesehatan yang mengarah pada gangguan ginjal. "Segera periksa ke dokter jika menemukan gejala, masyarakat perlu peduli dan cermat," ujar Dewi.
Sementara itu Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Gunungkidul Diah Prasetyorini juga mengatakan belum ada konklusi pasti terkait penyebab ginjal akut pada anak. Termasuk apakah benar dari obat batuk sirup atau bukan.
Menurutnya, merujuk pada informasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sejauh ini belum ada larangan untuk obat sirop paracetamol. Meski begitu penggunaannya harus tetap rasional. "Pemberian obat harus rasional, yakni menyesuaikan kondisi anak ketika sedang demam," ujarnya.
Editor: Ainun Najib